Penentuan Blok Pengelolaan dan Rekomendasi Jenis Tanaman Perbaikan di Taman Hutan Raya Gunung Menumbing, Bangka Barat.
Abstract
Perambahan hutan di Tahura Gunung Menumbing (TGM) menyebabkan
berbagai permasalahan. Tujuan penelitian ini yaitu memperoleh blok-blok
pengelolaan beserta luas blok tersebut, memperoleh daftar jenis tanaman yang
perlu menyusun setiap blok pengelolaan, serta memperoleh teknik perbaikan
lahan yang perlu dilakukan pada blok pengelolaan tertentu. Dilakukan studi
terhadap beberapa peraturan kehutanan untuk menentukan blok pengelolaan.
Dilakukan overlay terhadap peta dan data yang mempengaruhi penentuan blok
menggunakan Sistem Informasi Geografis. Karakteristik blok pengelolaan
diuraikan menjadi kriteria praktis jenis tanaman yang perlu dipertahankan atau
diperbanyak pada blok pengelolaan. Daftar jenis tanaman didapat dengan
melakukan analisis vegetasi, observasi lapang, dan in-depth interviews terhadap
masyarakat yang tinggal di sekitar TGM. Dilakukan evaluasi setiap jenis tanaman
terpilih terhadap karakteristik lahan blok pengelolaan tertentu menggunakan
metode kriteria dari BBSDLP dan kriteria hasil sintesis literatur lain.
Blok pengelolaan yang ditentukan di TGM yaitu blok perlindungan
(1212.18 ha), blok pemanfaatan (1142.25 ha), dan blok rehabilitasi (978.77 ha).
Jenis keruing dan nyatoh yang sangat sedikit jumlahnya perlu diperbanyak untuk
mempertahankan keberadaan kedua jenis tersebut di hutan blok perlindungan.
Jenis durian, rambutan, keruing, bintangur, laban, simpur, dan puspa yang
memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat ataupun pengelola Tahura dipilih
untuk diperbanyak pada blok pemanfaatan. Jenis lada dan karet yang saat ini
sudah ada serta mampu mendatangkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat juga
perlu dipertahankan keberadaannya di blok pemanfaatan. Jenis simpur, laban, dan
puspa yang telah tumbuh pada blok rehabilitasi perlu dipertahankan
keberadaannya dan diperbanyak jumlahnya untuk mempercepat pemulihan
komunitas hayati dan ekosistem hutan di blok rehabilitasi.
Jenis durian dan rambutan dinilai sesuai marginal (S3) untuk ditanam pada
sebagian besar lahan blok pemanfaatan. Jenis keruing, bintangur, laban, simpur,
dan puspa juga dinilai kurang sesuai untuk ditanam pada lahan blok pemanfaatan.
Secara umum, faktor pembatas lahan blok pemanfaatan adalah tekstur yang cukup
banyak mengandung pasir, pH yang sangat masam, dan C-organik tanah yang
rendah. Perlu dilakukan penataan areal penanaman dan perbaikan kesuburan tanah
meliputi peningkatan pH, C-organik, dan KTK tanah blok rehabilitasi.
Pengapuran perlu dilakukan untuk meningkatkan pH tanah blok pemanfaatan dan
blok rehabilitasi. Pemberian pupuk organik pada kedua blok yang akan ditanami
juga perlu dilakukan untuk meningkatkan kandungan C-organik, KTK, dan
meningkatkan kemampuan tanah yang cukup banyak mengandung pasir dalam
menahan air dan hara. Pengelolaan blok, perbanyakan tanaman, dan perbaikan
lahan perlu dilakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan di TGM.
Collections
- MT - Forestry [1411]