Isolasi dan Karakterisasi Molekuler Virus Newcastle Disease dari Peternakan Ayam Petelur yang Telah Divaksinasi
View/ Open
Date
2017Author
Shofa, Maya
Setiyaningsih, Surachmi
Wibawan, I Wayan Teguh
Zarkasie, Kamaluddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Newcastle disease (ND) pertama kali diidentifikasi pada tahun 1926 di
Bogor, Jawa, Indonesia dan menjadi satu penyakit infeksi penting di peternakan
unggas di dunia. Newcastle disease disebabkan oleh Avian Paramyxovirus type-1
galur virulen dengan tingkat morbiditas dan mortalitas mencapai 100%.
Vaksinasi merupakan satu usaha pencegahan terhadap infeksi virus ND (VND),
namun infeksi VND masih dilaporkan pada peternakan unggas yang telah
menerapkan program vaksinasi di berbagai belahan dunia. Sejak tahun 2011,
laporan terkait peran VND subgenotipe VIId dengan substitusi E/G347K/R
protein HN pada kasus penurunan produksi telur telah banyak dilaporkan di Cina,
Taiwan, dan Korea. Selanjutnya, kasus infeksi VND pada peternakan unggas yang
telah divaksinasi di Indonesia telah dilaporkan sejak tahun 2009, tetapi informasi
terkait kasus infeksi VND varian HN 347K/R di Indonesia belum pernah
dilaporkan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan mengarakterisasi VND
yang diisolasi dari kasus penurunan produksi telur pada peternakan unggas petelur
yang telah menerapkan program vaksinasi terhadap VND. Sebanyak enam sampel
organ yang digunakan dalam penelitian merupakan koleksi PT. IPB Shigeta
Pharmaceuticals yang berasal dari dari peternakan unggas petelur yang berbeda
dengan kasus penurunan produksi telur, peningkatan feed convertion ratio (FCR)
dan telah menerapkan program vaksinasi VND. Propagasi virus dilakukan dengan
menginokulasikan sampel ke dalam telur ayam berembrio (TAB) specific
pathogen free (SPF). Identifikasi virus dilakukan dengan Real Time Reverse
Transcription Polymerase Chain Reaction (rRT-PCR) dengan target gen matriks
(M). Amplifikasi genom fusion (F) dan hemagglutinin-neuraminidase (HN)
dengan metode RT-PCR dilakukan pada isolat yang menunjukkan hasil positif
VND pada rRT-PCR. Karakteristik VND dianalisis berdasarkan uji waktu elusi
dan sekuen partial nukleotida dan asam amino F dan HN, motif cleavage site
protein F, dan pohon filogenetik dengan pembanding isolat VND Indonesia yang
telah dipublikasi di Genbank.
Terdapat satu isolat yang terdeteksi VND yaitu Layer/Cianjur-01/16 dan
termasuk dalam galur mesogenik berdasarkan uji waktu elusi. Analisa sekuen
nukleotida menunjukkan isolat Layer/Cianjur-01/16 termasuk dalam galur virulen
dengan motif asam amino polybasic 112RRRKR/F117 pada cleavage site protein F.
Layer/Cianjur-01/16 termasuk dalam subgenotipe VIIh dengan tingkat kemiripan
93–98% dibandingkan isolat subgenotipe VIIh asal Indonesia lainnya dan 90%
dengan isolat subgenotipe VIIi asal Indonesia lainnya. Analisis asam amino
menunjukkan adanya substitusi E menjadi K pada posisi 347 dari protein HN
akibat mutasi G menjadi A pada nukleotida di posisi 1039 (G1039A).
Asam amino 345–355 merupakan salah satu situs antigenik yang berperan
dalam attachment virus pada reseptor permukaan sel inang. Substitusi asam amino
pada situs antigenik dapat menyebabkan perubahan kemampuan antibodi dalam
menetralisasi virus sehingga substitusi E347K diduga berpengaruh terhadap
kemampuan VND dalam menginfeksi unggas yang telah divaksinasi. Hasil
tersebut mengindikasikan perlunya surveilans molekuler VND yang lebih luas
pada peternakan unggas yang telah divaksinasi.
Collections
- MT - Veterinary Science [909]