Kinerja Motorik Tikus Muda dan Tua setelah Pemberian Human Wharton’s Jelly-Mesenchymal Stem Cells
View/ Open
Date
2017Author
Anggraini, Dian
Ardiansyah, Muhammad
Adrianto, Luky
Metadata
Show full item recordAbstract
Penuaan berhubungan dengan kerusakan fungsi motorik yang meliputi
penurunan kecepatan pergerakan, keseimbangan, dan koordinasi. Motorik
merupakan hasil akhir dari proses kontraksi otot yang dikontrol oleh bagian otak
tertentu. Striatum merupakan salah satu bagian otak yang berperan dalam kontrol
motorik. Penurunan kinerja motorik akibat penuaan dapat disebabkan oleh
peningkatan apoptosis neuron di striatum. Apoptosis merupakan kematian sel
terprogram yang terjadi di seluruh organ termasuk di striatum. Salah satu
pengobatan penyakit neurodegeneratif akibat penuaan yang efektif yaitu dengan
penggunaan stem cell. Human Wharton’s jelly-mesenchymal stem cells (hWJMSC)
merupakan stem cell yang ditemukan pada jaringan Wharton’s jelly di tali
pusat. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa hWJ-MSC telah digunakan
sebagai terapi in vivo pada tikus model penyakit Parkinson dan spinal cord injury.
Aplikasi hWJ-MSC terhadap kinerja motorik tikus muda dan tua serta apoptosis
neuron di striatum belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan menganalisis
pengaruh pemberian hWJ-MSC terhadap kinerja motorik tikus tua dan muda serta
apoptosis neuron di striatum.
Penelitian ini menggunakan 18 ekor tikus (9 ekor tikus muda dan 9 ekor
tikus tua) yang dibagi menjadi 6 kelompok berbeda: 2 kelompok kontrol dan 4
kelompok perlakuan. Kelompok kontrol terdiri dari 3 ekor tikus muda dan 3 ekor
tikus tua. Kelompok kontrol disuntikkan dengan NaCl fisiologis sebanyak 0.5 mL
(larutan pembawa) dan dieutanasia setelah 2 bulan. Kelompok perlakuan
disuntikkan dengan hWJ-MSC sebanyak 1.5x106 sel/tikus dalam larutan
pembawa. Kelompok perlakuan terdiri atas 6 ekor tikus muda dan 6 ekor tikus tua
yang dibagi menjadi dua periode waktu euthanasia yaitu 1 bulan dan 2 bulan
setelah perlakuan. Perlakuan diberikan secara intravena melalui pembuluh darah
ekor tikus. Kinerja motorik tikus diukur menggunakan alat rotarod. Densitas
neuron apoptotik di striatum diamati menggunakan pewarnaan hematoksilin-eosin
(HE).
Pemberian hWJ-MSC tidak merubah kinerja motorik dan apoptosis sel di
striatum tikus muda. Hal tersebut berbeda pada tikus tua, injeksi intravena hWJMSC
memperbaiki kinerja motorik tikus tua dalam waktu jangka panjang.
Peningkatan kinerja motorik tikus tua tersebut diduga disebabkan oleh inhibisi
apoptosis sel di striatum. Oleh karena itu, hWJ-MSC dapat menjadi pengobatan
penuaan yang efektif khususnya dalam memperbaiki penurunan kinerja motorik
akibat penuaan dalam waktu jangka panjang.
Collections
- MT - Veterinary Science [909]