Analisis Kinerja dan Sistem Traceability pada Rantai Pasok Sayuran Unggulan di Okiagaru Farm
Abstract
Indonesia sebagai negara Agraris memiliki potensi untuk untuk menyediakan
komoditas pertanian untuk mencapai ketahanan pangan Nasional. Komoditas
pertanian salah satunya adalah sayuran segar yang memiliki keunikan dari
karakteristik produksi dan aliran produk. Secara umum berbeda dengan komoditas
lain karena bersumber dari proses hayati, seperti: budidaya dan pemanenan serta
produk sangat tergantung iklim dan musim, produk mudah rusak, kualitas
bervariasi dan beberapa produk yang sulit diangkut dan dikelola dikarenakan
karakteristiknya sendiri. Apalagi setelah dipanen, umur penggunaan produk yang
pendek sehingga produk pertanian memerlukan proses khusus guna
mempertahankan kualitas produk hingga sampai ke tangan konsumen akhir.
Penanganan khusus untuk menciptakan produk sayuran segar yang
berkualitas berhubugan dengan pengelolaan rantai pasok pertanian. Salah satunya
ditemukan di pasar modern, yang telah menyediakan alat pendingin (chiller) untuk
memperlambat proses penurunan mutu dan memperpanjang umur (masa guna)
produk sayuran segar agar tahan lebih lama. Di lain pihak, isu ini merupakan
tantangan bagi seluruh pelaku bisnis jaringan rantai pasok untuk menjaga kualitas
produk dan kepercayaan pelanggan. Khususnya packaging house sebagai pelaku
sentral yang menjadi jembatan penghubung antara petani (produsen) dan pasar
(modern) sampai kepada konsumen. Masalah yang sering terjadi berupa
ketidakpastian pasokan disepanjang rantai pasok dalam menyediakan produk
terbaiknya untuk pelanggan, sehingga dibutuhkan usaha untuk memperbaiki
kondisi ini dengan memaksimalkan sumber daya yang memiliki potensi.
Fakta-fakta tersebut dapat dianalisis secara empiris untuk memberikan
sebuah pandangan alternatif kondisi dan evaluasi rantai pasok serta pengembangan
strategi yang akan diterapkan sesuai dengan kebutuhan packaging house terhadap
tantangan bisnis dalam menjamin kualitas produk bagi konsumen akhir. Sehingga
tujuan penelitian ini berdasarkan uraian diatas adalah: (1) Menggambarkan rantai
pasok sayuran di Okiagaru Farm dengan kerangka Food Supply Chain Network; (2)
Mengukur kinerja rantai pasok sayuran unggulan di Okiagaru Farm; (3)
Mengidentifikasi pengembangan penerapan sistem traceability pada rantai pasok
produk sayuran unggulan di Okiagaru Farm.
Hasil analisis dengan menggunakan kerangka Food Supply Chain Network
disimpulkan bahwa kondisi rantai pasok sayuran di Okiagaru Farm memiliki
karakteristik bisnis yang berbeda dengan bisnis ritel karena berkonsentrasi pada
sektor hulu sebagai distributor. Penciptaan nilai tambah produk sayuran yang
bekerja sama dengan kelompok tani dalam pengelolaannya. Sasaran pasar rantai
pasok adalah pasar domestik, sedangkan sasaran pengembangan rantai pasok
adalah pengintegrasian kualitas dan pengoptimuman potensi sumber daya berupa
penerapan kemampuan telusur dalam menjamin kualitas produk yang dinikmati
konsumen akhir. Hasil pengukuran kinerja rantai pasok sayuran unggulan di
Okiagaru Farm sebagai unit bisnis telah sesuai target. Arah perbaikan rantai pasok
sebagai evaluasi terhadap data pembanding (benchmark) berorientasi pada
pemenuhan jumlah pasokan pesanan pelanggan dan pengelolaan biaya rantai pasok
sebelum mengadopsi sistem yang baru. Selanjutnya, sudah ada aktivitas yang
melakukan fungsi tracing dan tracking namun belum terintegrasi sehingga dapat
disimpulkan bahwa sistem traceability belum terbangun di Okiagaru Farm. Konsep
traceability yang diusulkan berupa skema pemetaan yang terdiri atas pemasok
(petani), packaging house, pelanggan, dan transportasi. Dengan packaging house
Okiagaru Farm sebagai pelaku utama untuk mengelola informasi produk.
Rekomendasi yang bisa disarankan dari penelitian ini yaitu upaya perbaikan
kondisi rantai pasok sayuran unggulan di Okiagaru Farm berdasarkan hasil evaluasi
kinerja terhadap pencapaian target yang lebih baik dapat dilakukan dengan
memenuhi jumlah pesanan pelanggan. Pemenuhan pasokan salah satu caranya
dengan penambahan pemasok utama disesuaikan dengan perencanaan awal
terhadap biaya rantai pasok agar lebih kompetitif terhadap pendapat. Terkait dengan
pengembangan strategi baru berupa penerapan kemampuan telusur (sistem
traceability) dibutuhkan kajian lanjutan. Kajian ini ditujukan untuk aktivitas para
pelaku, kebutuhan teknologi, dan finansial sebagai pendukung utama implementasi
sistem traceability yang diusulkan.
Collections
- MT - Economic and Management [2970]