Formulasi Bubuk Fungsional Berbasis Labu Kuning (Cucurbita moschata) dan Tempe untuk Penderita Diabetes
View/ Open
Date
2017Author
Junita, Dini
Setiawan, Budi
Anwar, Faisal
Muhandri, Tjahja
Metadata
Show full item recordAbstract
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif dengan gangguan
metabolik. Ratusan juta jiwa penduduk dunia mengidap diabetes, dan diperkirakan
jumlah ini akanterus bertambah. Pengaturan diet, olahraga, obatdan konsumsi
agen hipoglikemik dalam pangan fungsional diketahui dapat membantu pasien
DM mengontrol gula darah, sehingga dapat mencegah komplikasi dan
meningkatkan kualitas hidupnya.
Gizi memiliki peran penting dalam intervensi penyakit DM. Perkembangan
di bidang pangan juga diharapkan dapat menjadi media penerapan prinsip diet
pada penyandang DM, salah satunya jenis minuman bubuk yang menjaditrend di
masyarakat. Terkait hal tersebut beberapa jenis bahan pangan lokal Indonesia
yang secara tradisional maupun ilmiah diketahui memiliki manfaat dalam
manajemen DM yakni labu kuning dan bijinya sertatempe kedelai. Pengolahan
labu kuning dan tempe menjadi bubuk fungsional dirasa memiliki potensi yang
baik sehingga dapat dikonsumsi lebih praktis.
Penelitian ini bertujuan mencari formula optimal dari formulasi campuran
labu kuning dan tempeberdasarkan kandungan total gula dan kromium pada tiap
bahan.Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi, aktivitas
antioksidan dan aktivitas antidiabetes serta karakteristik sensori dari formula
bubuk fungsional optimaldalam media minum berbeda.
Hasil optimalisasi formula terdiri atas campuran 15% bubuk labu kuning,
35 % bubuk biji labu, 50 % bubuk tempe. Komponen gizi bubuk fungsional terdiri
atas 6.84 % kadar air, 3.18 % kadar abu, 35.15 % lemak, 30.15 % protein, 20.85
% karbohidrat, 3.86 % serat kasar, 308.85 ppm total karoten, 515.00 ppb
kromium, dan 4.59 % total gula.Tiap porsi bubuk fungsional (20g) memberikan
kontribusi kromium sebesar 28-40% AKG. Aktivitas antioksidanbubukfungsional
menurut metode DPPH sebesar 6765.88 ppm, sedangkan aktivitas inhibisi alfa
glukosidase tidak terdeteksi. Karakteristik sensori bubuk fungsional masih perlu
ditingkatkan, namun penggunaan jus jeruk sebagai media minum dalam penelitian
ini dapat meningkatkan kesukaan terhadap formula bubuk. Bubuk fungsional hasil
penelitian ini memiliki kandungan gizi yang dapat dimanfaatkan dalam
manajemen DM, menjadi alternatif sumber kromium dengan kadar gula
rendah.Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mekanisme potensi
antidiabet serta interaksi gizi terkait penggunaan media minum pada bubuk
fungsional ini.
Collections
- MT - Human Ecology [2236]