Efisiensi Produksi Usahatani Sawi Pola Kemitraan dan Pola Non mitra di Kecamatan Megamendung
Abstract
Konsumsi sawi Indonesia mengalami peningkatan yang positif, namun peningkatan konsumsi sawi tidak diikuti peningkatan produksi sawi di Indonesia yang mengalami penurunan. Salah satu upaya untuk mengatasi kendala penurunan produksi sawi dengan manajemen organisasi melalui kemitraan. Pelaksanaan kemitraan petani sawi dan perusahaan dapat dilihat di Kabupaten Bogor khususnya di Kecamatan Megamendung. Perjanjian kerjasama didalam kemitraan mengakibatkan perbedaan dalam proses produksi maupun manajerial usahatani sawi antara petani mitra dan petani non mitra, sehingga berdampak pada produktivitas, tingkat efisiensi dan pendapatan petani.
Penelitian ini betujuan untuk (1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi petani berpartisipasi dalam kemitraan (2) Menganalisis efisiensi teknis, efisiensi alokatif, dan efisiensi ekonomi usahatani sawi petani mitra dan petani non mitra (3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi inefisiensi teknis usahatani sawi (4) Menganalisis pendapatan usahatani sawi petani mitra dan petani non mitra. Penelitian ini menggunakan data cross section dari 70 sample petani sawi, yang terdiri dari 35 petani mitra dan 35 petani non mitra. Metode yang digunakan adalah analisis regresi logistik, fungsi produksi stochastic frontier, fungsi biaya dual, dan analisis pendapatan usahatani.
Hasil penelitian menunjukkan kemitraan di Kecamatan Megamendung diminati oleh petani berusia muda, berpendidikan tinggi, memiliki jumlah tanggungan anggota keluarga sedikit, dan luasan lahan sempit. Usahatani sawi yang dijalankan petani mitra maupun petani non mitra sudah efisien secara teknis, namun belum efisien secara alokatif dan ekonomi. Dengan rata-rata nilai efisiensinya masing-masing adalah 0.91, 0.39, dan 0.36 pada petani padi mitra dan 0.86, 0.49, dan 0.42 pada petani padi non non mitra. Faktor-faktor yang signifikan penurunan inefisiensi teknis petani mitra dan petani non mitra adalah pendidikan dan dummy penyuluh. Pendapatan atas biaya tunai dan Pendapatan atas biaya total petani mitra lebih rendah dibandingkan dengan petani non mitra.
Collections
- MT - Economic and Management [2970]