Studi Faktor Risiko Obesitas dan Dislipidemia pada Orang Dewasa Umur 25-65 tahun di Kota Bogor
View/ Open
Date
2017Author
Sudikno
Syarief, Hidayat
Dwiriani, Cesilia Meti
Riyadi, Hadi
Metadata
Show full item recordAbstract
Masalah obesitas di Indonesia mengalami peningkatan dalam dua dekade
terakhir. Demikian juga dengan dislipidemia yang juga menjadi salah satu faktor
risiko terjadinya penyakit tidak menular, seperti: hipertensi, aterosklerosis,
jantung koroner, kanker, diabetes melitus, dan lainnya.
Tujuan penelitian ini antara lain adalah untuk (1) menganalisis
perkembangan obesitas dan faktor risiko obesitas pada orang dewasa umur 25-65
tahun periode 2011-2014, (2) menganalisis perkembangan profil lipid dan faktor
risiko dislipidemia pada orang dewasa umur 25-65 tahun periode 2011-2014, dan
(3) menganalisis pengaruh obesitas terhadap dislipidemia pada orang dewasa
umur 25-65 tahun.
Penelitian ini menggunakan data sekunder ―Studi Kohor Faktor Risiko
Penyakit Tidak Menular (FRPTM)‖ periode pemantauan selama dua tahun, 2011-
2013 dan 2012-2014 yang dilaksanakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan
Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI. Pada awal penelitian menggunakan desain crosssectional,
pada penelitian selanjutnya menggunakan desain kohor. Populasi adalah
semua anggota rumah tangga yang berumur 25-65 tahun di lima kelurahan di Kota
Bogor. Sampel adalah semua anggota rumah tangga yang berumur 25-65 tahun
dengan kriteria tetap tinggal di wilayah penelitian, dapat mandiri, tidak cacat fisik,
sampel perempuan tidak hamil, Kriteria inklusi lainnya adalah memiliki indeks
massa tubuh (IMT) normal, lingkar perut (LP) normal, dan kadar profil lipid
normal pada awal penelitian.
Data yang dianalisis meliputi: jenis kelamin, umur, status kawin,
pendidikan, pekerjaan, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, status kesehatan
mental, pemeriksaan profil lipid, berat badan, tinggi badan, lingkar perut.
Konsumsi makanan (zat gizi energi, protein, dan karbohidrat), serta konsumsi
gula, lemak dan natrium dengan menggunakan metode food recall 1x24 jam. Data
kebiasaan makan (mi, daging, jeroan, telur, makanan bersantan, makanan jajan
digoreng, sayur dan buah) dengan menggunakan metode food frequency dalam
satu minggu terakhir
Hasil analisis pada awal penelitian (baseline) menunjukkan bahwa
prevalensi overweight dan obese pada orang dewasa umur 25-65 tahun di Kota
Bogor masing-masing sebesar 32.9 persen dan 13.1 persen. Prevalensi obesitas
sentral adalah 51.3 persen. Prevalensi kolesterol total (K-total) tinggi sebesar 16.9
persen, kolesterol LDL (K-LDL) tinggi sebesar 17.6 persen, kolesterol HDL (KHDL)
rendah sebesar 16.2 persen, dan persentase trigliserida (TG) tinggi sebesar
8.5 persen. Hasil analisis multivariate logistic regression pada tahap awal
penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko obesitas sentral pada orang dewasa
umur 25-65 tahun berhubungan secara bermakna dengan gangguan profil lipid (Ktotal,
K-LDL, K-HDL, dan TG). Hasil regresi linier juga menunjukkan adanya
korelasi antara obesity index (IMT dan LP) dan profil lipid. Namun hasil analisis
ROC menunjukkan area under curve (AUC) untuk semua faktor risiko gangguan
profil lipid didapatkan di bawah 0.5, artinya indeks antropometri IMT dan LP
akurasinya kurang/buruk dalam memprediksi risiko gangguan profil lipid.
Hasil analisis survival menunjukkan bahwa faktor risiko terjadinya obesitas
pada orang dewasa umur 25-65 tahun adalah jenis kelamin, kebiasaan merokok,
konsumsi lemak, dan interaksi kebiasaan merokok tergantung dengan waktu.
Hasil analisis juga menunjukkan bahwa faktor risiko terjadinya obesitas sentral
pada orang dewasa umur 25-65 tahun adalah jenis kelamin, kelompok umur,
pendidikan, kebiasaan merokok, dan pendidikan yang tergantung dengan waktu.
Variabel yang berpengaruh kuat terhadap terjadinya obesitas sentral adalah jenis
kelamin. Subjek perempuan mempunyai hazard rasio (HR) 4.80 kali lebih cepat
(95%CI: 3.74-6.15) untuk menjadi obesitas sentral dibandingkan subjek laki-laki
setelah dikontrol oleh variabel kelompok umur, pendidikan, kebiasaan merokok,
dan pendidikan yang tergantung dengan waktu.
Hasil analisis cox regression menunjukkan bahwa faktor risiko terjadinya
dislipidemia pada orang dewasa umur 25-65 tahun adalah umur, stres, dan
kebiasaan merokok. Variabel yang berpengaruh kuat terhadap terjadinya
dislipidemia adalah kebiasaan merokok. Subjek yang merokok mempunyai hazard
rasio sebesar 2.01 kali (95%CI: 1.39-2.89) untuk menjadi dislipidemia
dibandingkan subjek yang tidak merokok setelah dikontrol oleh variabel umur dan
stres.
Hasil analisis cox regression juga menunjukkan bahwa obesitas berpengaruh
terhadap kejadian dislipidemia. Obesitas sentral berpengaruh terhadap
dislipidemia setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin. Subjek dengan obesitas
sentral memiliki hazard rasio 1.55 kali (95% CI: 1.23-1.97) untuk mengalami
dislipidemia dibandingkan dengan subjek yang tidak obesitas sentral setelah
dikontrol oleh variabel jenis kelamin. Kejadian obese (IMT≥25 kg/m2) juga
berpengaruh terhadap dislipidemia setelah dikontrol variabel kebiasaan merokok.
Subjek yang obese memiliki hazard rasio 1.42 kali (95% CI: 1.14-1.77) untuk
mengalami dislipidemia dibandingkan subjek yang tidak obese setelah dikontrol
oleh variabel kebiasaan merokok.
Penyuluhan tentang bahaya merokok secara dini kepada remaja dan anak
sekolah melalui organisasi masyarakat, sekolah dan kampus ataupun media sosial
diharapkan menjadi program alternatif dalam menurunkan angka kejadian
obesitas dan dislipidemia.
Collections
- DT - Human Ecology [564]