Kajian Pola Lanskap Permukiman Masyarakat Tradisional Lampung Pepadun Berbasis Budaya Lokal
View/ Open
Date
2017Author
Pratiwi, Rian Adetiya
Gunawan, Andi
Munandar, Aris
Metadata
Show full item recordAbstract
Masyarakat Lampung merupakan salah satu dari beragam kelompok masyarakat tradisional di Indonesia yang memiliki budaya yang khas. Secara umum masyarakat Lampung terbagi menjadi dua kelompok adat yaitu masyarakat adat Lampung Saibatin dan masyarakat adat Lampung Pepadun. Dalam dua kelompok tersebut, masih terdapat pembagian kelompok berdasarkan wilayah adat yang didiami oleh masing-masing kelompok. Pengelompokan tersebut membentuk karakter yang berbeda pada masing-masing lanskap permukiman tradisional. Penelitian terdahulu mengenai taman rumah tinggal tradisional Lampung telah menghasilkan suatu konsep desain taman rumah tinggal yang sarat dengan nilai-nilai budaya dan menjadi pembuka bagi penelitian ini.
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, antara lain: (1) mengidentifikasi karakteristik dan elemen-elemen pembentuk lanskap permukiman tradisional masyarakat Lampung Pepadun; (2) menganalisis pola permukiman tradisional Lampung Pepadun ditinjau dari sudut pandang budaya masyarakat setempat serta faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukannya; dan (3) mengidentifikasi tata ruang permukiman dan memformulasikannya ke dalam konsep pola permukiman masyarakat tradisional Lampung Pepadun berbasis budaya lokal. Penelitian ini dilakukan di Tiyuh Gedung Batin, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Data/informasi digali dari tiga sumber utama yang penting, yaitu (1) naskah adat, (2) wawancara tokoh adat, dan (3) artefak permukiman yang ada. Analisis terhadap elemen penyusun permukiman tradisional masyarakat Lampung Pepadun beserta filosofinya dilakukan dengan mengkombinasikan pendekatan kualitatif deskriptif dengan analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tiyuh Gedung Batin dibentuk oleh rumah-rumah tua dan rumah baru di sekitarnya, sebagian kebun warga di sekitar rumah, jalan utama yang memanjang membelah tiyuh, serta sungai Way Besai. Elemen permukiman tradisional Lampung Pepadun terdiri dari bangunan tradisional yang meliputi rumah tinggal, bangunan komunal (sesat), serta tempat ibadah, lahan garapan, sungai, jalan permukiman, serta tanah pemakaman. Faktor dominan yang mempengaruhi pembentukan lanskap permukiman tradisional Lampung adalah faktor strata sosial, kekerabatan, dan lingkungan. Tiyuh Gedung Batin tersusun dalam pola yang memanjang mengikuti aliran sungai dengan rumah-rumah yang saling berhadapan. Rumah-rumah berbaris dan umumnya antar rumah tidak memiliki batas yang jelas karena hubungan kekeluargaan yang erat. Pola ini merupakan bentuk adaptasi terhadap lingkungan, yang menurut sejarah masyarakat Lampung Pepadun umumnya bermukim di pedalaman dan berpindah mengikuti aliran sungai. Sebelum adanya jalan raya dan jembatan, semua aktivitas perpindahan dilakukan melalui sungai.
Collections
- MT - Agriculture [3772]