Pemanfaatan Asap Cair Kelapa Sawit untuk Stimulansia Peningkatan Produktivitas Getah Pinus.
View/ Open
Date
2017Author
Givari, Varikh Gea
Matangaran, Juang Rata
Sari, Rita Kartika
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan negara produksi kelapa sawit terbesar se-Asia Tenggara. Cangkang merupakan salah satu limbah kelapa sawit yang dapat diolah menjadi asap cair melalui pirolisis dan kondensasi. Satu pohon kelapa sawit dapat menghasilkan 0.81 L asap cair. Asap cair ini bersifat toksik karena adanya kandungan senyawa tar. Salah satu cara untuk menghilangkan sifat toksik pada asap cair dengan melalui destilasi dan redestilasi. Oleh karena itu, terdapat 3 macam stimulansia diantaranya tanpa destilasi (stimulan A), hasil destilasi (stimulan B), dan hasil redestilasi (stimulan A). Produktivitas getah meiningkat dengan adanya pemberian stimulansia asap cair kelapa sawit. Namun, pohon yang mendapat perlakuan stimulan A (tanpa destilasi) tidak berbeda nyata dengan stimulan B (hasil destilasi), tetapi lebih tinggi dibandingkan stimulan C (hasil redestilasi). Hal ini karena adanya perbedaan senyawa asam asetat dan fenol, dan senyawa lainya. Asam asetat dan senyawa fenol merupakan senyawa dominan dalam stimulan yang berperan penting dalam meningkatkan produktivitas getah. Perlakuan stimulan B memberikan nilai tambah tertinggi (sebesar Rp 55.03 Rp/kuakan/hari), hal ini dikarenakan produktivitas tertinggi terjadi pada stimulan B.
Collections
- UT - Forest Management [3072]