Laju Infiltrasi Tanah Diberbagai Kemiringan Lereng di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Abstract
Infiltrasi merupakan proses masuknya air secara vertikal ke dalam tanah
melalui pori–pori di permukaan tanah. Semakin tinggi kemampuan infiltrasi suatu
tanah maka akan semakin rendah aliran permukaan yang terjadi. Kemiringan
lereng suatu lahan dapat mempengaruhi ketersediaan air dalam tanah. semakin
besar nilai kemiringan lereng maka semakin ketersediaan air lebih rendah.
Penggunaan model untuk menentukan nilai laju infiltrasi sangat diperlukan guna
memprediksi nilai laju infiltrasi di satu lahan. Model Kostiakov dan Horton
merupakan beberapa model yang bisa digunakan untuk menduga nilai laju
infiltrasi. Perbedaan kemiringan lereng di Hutan Pendidikan Guning Walat
mempengaruhi nilai laju infiltrasi. Laju infiltrasi paling tinggi ada pada
kemiringan lereng 8%-15% yaitu 0,08 cm/menit dengan klasifikasi sangat cepat.
laju infiltrasi paling rendah yaitu pada kemiringan lereng 25%-40% yaitu sebesar
0.04 cm/menit. Model Horton yang dioptimalkan (optimized) lebih baik dari
Model Kostiakov dalam memnduga laju infiltrasi di tanah tempat penelitian di
Hutan Pendidikan Gunung Walat.
Collections
- UT - Forest Management [3072]