Produktivitas Tanaman Garut (Maranta arundinaceae L.) Pada Sistem Agroforestri.
Abstract
Kebutuhan pangan di Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting. Peningkatan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem agroforestri. Sistem agroforestri dengan jenis kombinasi baru perlu diterapkan, salah satunya yaitu tanaman sentang dan garut. Tanaman garut yang mampu hidup di bawah naungan dapat dikombinasikan dengan sentang yang memiliki tutupan tajuk cukup rapat. Tujuan penelitian ini adalah mengukur pertumbuhan tegakan sentang dan produktivitas tanaman garut dalam sistem agroforestri dan monokultur, mengukur respon pemberian pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman garut, dan mencari perlakuan pupuk kandang sapi yang terbaik untuk produktivitas tanaman garut. Metode sistem agroforestri sentang dengan garut terdapat beberapa tahapan, yaitu penyiapan tanaman garut, pengolahan lahan, pemberian pupuk, penanaman, dan pemanenan tanaman garut. Hasil menunjukkan bahwa pertumbuhan tegakan sentang pada sistem monokultur dan agroforestri tidak berbeda nyata. Produktivitas umbi pada sistem monokultur menghasilkan 2.13 ton/ha, sedangkan agroforestri 0.19 ton/ha. Pemberian dosis pupuk (0, 500, 600, 700) gram pada kedua sistem tidak berbeda nyata terhadap produktivitas umbi dan tegakan sentang.
Collections
- UT - Silviculture [1361]