Pengaruh Suhu terhadap Detak Jantung Ikan untuk Pengembangan Metode Penangkapan Ikan
Abstract
Suhu perairan merupakan parameter lingkungan yang berpengaruh dominan
terhadap kehidupan ikan. Perubahan suhu sebesar 1 °C berpengaruh terhadap
metabolisme ikan. Detak jantung ikan dapat dijadikan sebagai indikasi untuk
mengetahui pengaruh lingkungan terhadap fisiologi ikan. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan pengaruh perubahan suhu dan panjang tubuh terhadap detak
jantung ikan, serta menentukan pengaruh perubahan suhu terhadap waktu pulih
ikan. Pengamatan detak jantung ikan dilakukan pada ikan nila (Oreochromis
niloticus) dengan panjang baku atau standart length (SL) yang berbeda yaitu
11.23±0.1 cm dan 14.14±0.1 cm, dan tiga suhu yang berbeda 15, 25, dan 35 °C.
Pengamatan detak jantung dilakukan menggunakan teknik elektrokardiogram
(EKG). Pengaruh suhu dan panjang tubuh ikan terhadap detak jantung ikan dan
waktu pulih diolah menggunakan analisis statistik rancangan acak lengkap. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perbedaan panjang ikan tidak berpengaruh nyata
terhadap detak jantung ikan nila. Detak jantung pada 15, 25, dan 35 °C adalah
sebesar 82±1.49 dpm, 42±0.46 dpm, dan 152±6.06 dpm. Detak jantung ikan pada
suhu 35 °C secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dibandingkan suhu 15 dan
25 °C (P<0.05). Waktu pulih ikan nila pada perlakuan suhu rendah adalah sebesar
98.71±1.76 menit, lebih cepat dibandingkan waktu pulih pada suhu tinggi sebesar
139.57±4.96 menit (P<0.05).