Perencanaan Pertanian Konservasi di Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Jawa Timur.
View/ Open
Date
2017Author
Arum, Nawang
Hidayat, Yayat
Baskoro, Dwi Putro Tejo
Metadata
Show full item recordAbstract
Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan lahan akan
memicu kerusakan lahan. Penyebab utama terjadinya kerusakan lahan adalah erosi
terutama pada lahan-lahan berlereng curam dengan kemampuan lahan rendah
yang digunakan untuk pertanian. Permasalahan erosi yang terus dibiarkan akan
berdampak negatif bagi keberlanjutan pertanian di daerah tersebut. Penelitian
yang bertujuan untuk menganalisis kemampuan lahan dan mengkaji arahan
pertanian konservasi untuk meningkatkan keberlanjutan pertanian dilakukan di
Kecamatan Bumiaji. Penelitian dimulai dengan membuat satuan lahan melalui
overlay peta tanah, peta kelas lereng, dan peta penggunaan lahan yang
menghasilkan 17 satuan lahan. Pada setiap satuan lahan kemudian dilakukan
penilaian kemampuan lahan dan perhitungan erosi. Kemampuan lahan di analisis
menggunakan sistem klasifikasi USDA, sedangkan erosi dihitung menggunakan
metode USLE (Universal Soil Loss Equation) dengan rumus A=RKLSCP. Hasil
analisis menunjukkan bahwa kelas kemampuan lahan di Kecamatan Bumiaji
adalah kelas II, III, IV, VI dan VII dengan luasan masing-masing 1901 ha, 2479
ha, 6289 ha, 1494 dan 97 ha. Penggunaan lahan eksisting umumnya sudah sesuai
dengan kelas kemampuan lahan. Penutupan lahan hutan menempati lahan kelas IV,
VI dan VII, sedangkan lahan pertanian menempati kelas II dan III. Hasil predikisi
erosi menunjukkan bahwa areal yang memiliki nilai erosi yang lebih tinggi
daripada nilai erosi yang ditoleransikan adalah seluas 2092 ha. Pada areal ini perlu
arahan tindakan konservasi dan penggunaan lahan yang lebih baik agar laju erosi
pada lahan tersebut dapat ditekan menjadi lebih kecil dari erosi yang ditoleransi.
Tindakan konservasi yang perlu diterapkan antara lain teras bangku konstruksi
baik, penanaman menurut kontur, guludan, dan pemberian mulsa. Pengelolaan
tanaman yang dapat dilakukan adalah merotasi tanaman pada lahan tegalan dan
meningkatkan kerapatan tajuk tanaman pada penggunaan lahan kebun campuran.