Respon Empat Genotipe Hotong terhadap Cekaman Salinitas di Kultur Hara.
View/ Open
Date
2017Author
Muzzayyanah, Puput Noerfitriani
Ardie, Sintho Wahyuning
Wahyuning, Sintho
Metadata
Show full item recordAbstract
Hotong (Setaria italica L. Beauv.) adalah tanaman serealia penghasil
karbohidrat yang toleran terhadap kekeringan dan salinitas. Studi perbandingan
antara genotipe toleran dan genotipe peka terhadap salinitas dapat membantu
identifikasi sifat-sifat penting yang menentukan toleransi salinitas pada tanaman.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perubahan arsitektur dan
anatomi akar, dan akumulasi garam pada jaringan tanaman genotipe hotong yang
berbeda toleransinya terhadap salinitas. Percobaan disusun berdasarkan rancangan
kelompok lengkap teracak dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama
adalah genotipe hotong yang terdiri atas dua genotipe toleran (ICERI-5 dan ICERI-
6) dan dua genotipe peka (ICERI-4 dan ICERI-10). Faktor kedua adalah konsentrasi
NaCl dalam larutan hara, terdiri atas 0 mM NaCl (1 dS.m-1) dan 60 mM NaCl (7
dS.m-1). Bibit (21 hari setelah semai) ditanam secara hidroponik selama 1 minggu
sebelum perlakuan NaCl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cekaman salinitas
secara signifikan menurunkan semua variabel pertumbuhan yang diamati, yaitu
tinggi tanaman, jumlah daun, serta bobot basah dan kering tajuk dan akar pada 15
hari setelah perlakuan (HSP). Cekaman salinitas juga mengurangi jumlah dan
panjang akar seminal dan lateral pada 5 HSP, menurunkan diameter akar dan
meningkatkan jumlah rambut akar pada 5 HSP. Genotipe peka memiliki jumlah
rambut akar yang lebih tinggi pada cekaman salinitas dibandingkan genotipe
toleran. Genotipe peka juga mengakumulasi Na+ yang lebih tinggi pada bagian tajuk
dibandingkan dengan genotipe toleran. Studi ini menunjukkan jumlah rambut akar
dan akumulasi Na+ pada tajuk sebagai karakter utama yang membedakan taraf
toleransi salinitas pada tanaman hotong.