Analisis peranan perkebunan kelapa sawit di provinsi riau dalam era otonomi daerah
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kemampuan fiskal Pemerintah Daerah Riau yang sangat besar pada era otonomi daerah. Peningkatan kemampuan fiskal tersebut berdampak pada peningkatan anggaran untuk pembangunan daerah yang salah satunya untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit yang menjadi primadona di Provinsi Riau. Pembangunan perkebunan kelapa sawit itu diharapkan dapat mensukseskan program K2I dalam pengentasan kemiskinan dan kebodohan melalui peningkatan pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) struktur perekonomian Riau dan peranan perkebunan kelapa sawit dalam perekonomian Riau pada pembentukan output, permintaan antara dan permintaan akhir, (2) keterkaitan perkebunan kelapa sawit dengan sektor lain pada perekonomian Riau, dan (3) dampak otonomi daerah terhadap kinerja perkebunan kelapa sawit dalam penciptaan output, pendapatan rumah tangga, penyerapan tenaga kerja dan distribusi pendapatan di Provinsi Riau Metode yang digunakan adalah Metode Analisis Input Output dengan menggunakan Tabel Input Output Model Leontief dan Tabel Input Output Model Miyazawa untuk menganalisis peranan perkebunan kelapa sawit dalam era otonomi daerah. Data dianalisis dengan bantuan Grimp 7.1 untuk mengetahui keterkaitan, penyebaran, pengganda dan elastisitas sektor perkebunan kelapa sawit. Selain itu, penelitian ini melakukan analisis deskriptif untuk mengetahui potensi dan permasalahan dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan perkebunan kelapa sawit mempunyai potensi sangat besar terlihat dari luas dan produksi yang dihasilkan. Walaupun demikian pengembangan perkebunan kelapa sawit masih dihadapkan pada berbagai permasalahan antara lain luas kepemilikan dan status hak tanah, produktivitas kebun, rendemen dan mutu produk, pabrik pengolahan pemasaran hasil dan pada era otonomi daerah permasalahan itu ditambah dengan masalah konflik perusahaan dengan masyarakat. Berdasarkan analisis struktur permintaan dan penawaran menunjukkan output perkebunan kelapa sawit sebagian besar dialokasikan untuk permintaan akhir dan hanya sebagian kecil dialokasikan untuk permintaan antara. Hal ini menunjukkan kecil nilai tambah perkebunan kelapa sawit. Hasil analisis keterkaitan dan efek penyebaran menunjukkan sektor perkebunan kelapa sawit mempunyai peran yang kecil dalam menstimulus pertumbuhan ekonomi. Analisis pengganda sektor perkebunan menunjukkan besarnya peran perkebunan kelapa sawit dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga dan penyerapan tenaga kerja sehingga sektor ini bisa diprioritaskan dalam investasi pembangunan ekonomi dalam era otonomi daerah walaupun mempunyai elastisitas yang rendah. Berdasarkan analisis simulasi kebijakan menunjukkan pengembangan perkebunan dalam era otonomi daerah mempunyai efek yang lebih besar dalam meningkatkan kinerja sektor selain perkebunan kelapa sawit dalam perekonomian Riau. Hal ini menunjukkan kebijakan pengembangan perkebunan kelapa sawit berdampak pada sebahagian besar sektor dalam perekonomian Riau.
Collections
- MT - Economic and Management [2878]