Keragaman Genetik dan Konektivitas Populasi Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Utara Jawa Berdasarkan Marka DNA Mitokondria.
Abstract
Permintaan rajungan (Portunus pelagicus) semakin meningkat di dalam
ataupun luar negri, sehingga rajungan menjadi komoditas perikanan penting bagi
Indonesia. Tangkapan rajungan (P. pelagicus) yang berlebih (over fishing) untuk
memenuhi tingginya permintaan menyebabkan populasi rajungan menurun.
Strategi efektif untuk pengelolaan perikanan rajungan berkelanjutan dengan
memperhatikan aspek keanekaragaman genetik dan konektivitas populasi. Aspek
keragaman genetik dan konektivitas dapat mempengaruhi kemampuan individu
dalam mempertahankan hidupnya secara langsung maupun tidak. Penelitian ini
bertujuan menganalisa variasi karakter populasi dan konektifitas populasi
rajungan di Perairan Utara Jawa meliputi, Pulau Lancang, Rembang, dan
Pamekasan. Rekonstruksi pohon filogenetik dari tiga populasi menunjukan
kekerabatan yang dekat dengan tergabungnya antar populasi dalam satu clade.
Hasil analisis Fixation index (!!") yaitu 0.062 menunjukan populasi rajungan di
Perairan Utara Jawa dikelola secara bersamaan. Nilai keragaman nukleotida antar
populasi berkisar 0.012% hingga 0.015% dan keragaman haplotipe berkisar 0.654
hingga 0.773, menunjukan populasi Pulau Lancang, Pamekasan, Rembang
memiliki kekerabatan sedang. Hal tersebut dikarenakan larva rajungan bersifat
planktonik atau pergerakannya dipengaruhi oleh arus, sehingga populasi relatif
tercampur. Hasil analisis keanekaragaman genetik dan konektivitas populasi dapat
dijadikan data dasar untuk pengelolaan perikanan rajungan (P. pelagicus) yang
berkelanjutan.