Keterkaitan antara Keberadaan Grazers dengan Pertumbuhan Lamun Enhalus acoroides yang Ditransplantasi di Pulau Pramuka dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta.
View/ Open
Date
2017Author
Rahmawati, Febrizkia Adila
Damar, Ario
Taurusman, Am Azbas
Metadata
Show full item recordAbstract
Ekosistem lamun yang berada di Pulau Pari dan Pulau Pramuka
mengalami degradasi, sehingga perlu adanya rehabilitasi. Kondisi
lingkungan sedimen dan keberadaan grazer merupakan parameter yang
mempengaruhi keberhasilan proses rehabilitasi lamun. Penelitian dilakukan
pada bulan April sampai Juli 2016 di perairan Pulau Pramuka dan Pulau
Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Dalam penelitian ini, transplantasi lamun
dilakukan dengan menggunakan metode sprig unanchored untuk menguji
peran grazers pada percobaan. Parameter yang diukur selama eksperimen
ini adalah tinggi tanaman lamun, laju perumbuhan lamun dan
keberlangsungan hidup lamun (Enhalus acoroides) yang ditransplantasi
serta pengukuran parameter fisika-kimia perairan yaitu suhu, kedalaman,
kecerahan, salinitas, pH, oksigen terlarut, nitrat, dan fosfat. Analisis data
secara statistik menggunakan RAL in time dan Duncan Multiple Range Test
(DMRT) untuk menguji perlakuan yang mempengaruhi pertumbuhan
lamun. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat keberlangsungan hidup lamun
yang ditranplantasi pada karamba teripang di kedua pulau lebih dari 75%.
Tingkat keberlangsungan hidup lamun di karamba teripang lebih tinggi
dibandingkan dengan karamba ikan baronang dan luar karamba. Laju
pertumbuhan lamun yang ditransplantasi di Pulau Pramuka lebih tinggi
daripada Pulau Pari. Hasil penelitian ini, mengindikasikan keberhasilan
transplantasi lamun di pengaruhi oleh keberadaan grazers.