Karakteristik Kekeringan Hidrologi di DAS Brantas Hulu, Tengah, dan Hilir
Abstract
Kekeringan hidrologi merujuk pada anomali negatif pada air bumi maupun air permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ambang batas kekeringan, menganalisis karakteristik kekeringan meliputi durasi kekeringan dan volume defisit, serta menganalisis periode ulang dan frekuensi kejadian kekeringan di DAS Brantas hulu, tengah, dan hilir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ambang batas menggunakan nilai frekuensi terlampaui 80%. Ambang batas minimum kekeringan hidrologi wilayah hulu sebesar 7.9 m3s-1, wilayah tengah sebesar 54.4 m3s-1, dan wilayah hilir sebesar 40.8 m3s-1. Kriteria kejadian kekeringan hidrologi menggunakan durasi minimum (dmin) 10 hari. Kekeringan hidrologi dengan durasi maksimum di wilayah hulu terjadi selama 163 hari, wilayah tengah 160 hari, dan wilayah hilir 180 hari. Volume defisit maksimum di wilayah hulu mencapai 211.663 x 106 m3, di wilayah tengah mencapai 783.438 x 106 m3, dan di wilayah hilir mencapai 1.439 x 109 m3. Kekeringan hidrologi lebih sering terjadi di wilayah hilir dibandingkan dengan wilayah hulu dan tengah. Frekuensi maksimum kejadian kekeringan hidrologi dengan durasi lebih dari 100 hari sebesar 24 % terjadi di DAS Brantas tengah.