Kuantifikasi Spasial Potensi Banjir Jakarta dengan Skenario Perubahan Iklim
Abstract
Perubahan iklim global menyebabkan perubahan intensitas dan pola curah
hujan sehingga meningkatkan potensi banjir. Bertambahnya jumlah penduduk dan
aktivitas perekonomian juga menyebabkan konversi penggunaan lahan secara
signifikan di wilayah 13 DAS yang masuk ke Jakarta. Penelitian ini bertujuan
menganalisis hubungan antara dampak perubahan iklim terhadap curah hujan
ekstrim dan estimasi nilai potensi banjir Jakarta. Curah hujan ekstrim dihitung
dengan menggunakan distribusi fungsi GEV (Generalised Extreme Value).
Proyeksi curah hujan ekstrim menunjukkan terjadi peningkatan intensitas di masa
yang akan datang dibandingkan dengan kondisi saat ini. Ketika nilai peluang (Pn)
sama, AGCM 20-km future (2075-2099) diproyeksikan menghasilkan curah hujan
ekstrim lebih tinggi dibandingkan AGCM 20-km present (1979-2003) terutama
untuk Pn lebih besar dari 98%. Curah hujan ekstrim maksimum dengan Pn = 99%
(periode ulang 100 tahunan) pada akhir abad 21 akan meningkat 60.5%. Informasi
spasial dimensi bahaya banjir yang dihasilkan menunjukkan bahwa Jakarta Utara
sebagian besar wilayahnya akan selalu tergenang dengan ketinggian mencapai
lebih dari 1 meter. Berdasarkan hal tersebut, perubahan iklim berpengaruh
terhadap curah hujan ekstrim sehingga dimensi banjir meningkat.