Pemeriksaan Darah pada Kasus Infeksi Parasit Darah Unggas di Peternakan Ciampea Bogor
Abstract
Parasit darah yang dapat menyerang unggas adalah Plasmodium,
Leucocytozoon, dan Haemoproteus. Parasit Plasmodium menyebabkan malaria
unggas sedangkan Leucocytozoon, dan Haemoproteus menyebabkan avian
malaria-like disease. Malaria unggas adalah vector borne diseases, sehingga
keberadaan malaria unggas sangat terkait dengan vektor Plasmodium yaitu
nyamuk. Penelitian ini bertujuan mengukur prevalensi dan parasitemia parasit
darah unggas di peternakan Ciampea Bogor, mengetahui hubungan parasitemia
parasit darah unggas dengan jenis kelamin dan jenis unggas, serta mengetahui
jenis serangga yang berpotensi menjadi vektor malaria unggas. Sebanyak 43
unggas (89.5% dari populasi unggas) dari Peternakan Ciampea Bogor diperiksa
darahnya dalam sediaan ulas darah. Unggas tersebut terdiri atas 22 ekor ayam, 10
ekor itik, dan 11 ekor angsa. Empat puluh tiga sampel ulas darah unggas
menunjukkan hasil positif Plasmodium sp dengan tingkat parasitemia yang rendah
(0.44±0.26%). Hanya satu ulas darah ayam ditemukan Leucocytozoon caulleryi
dengan parasitemia 1.60%. Prevalensi plasmodiosis pada peternakan Ciampea
Bogor adalah 100% dan prevalensi leucocytozoonosis 0.02%. Tingkat parasitemia
Plasmodium tidak berbeda nyata antara unggas jantan maupun betina (p<0.05).
Tingkat parasitemia Plasmodium pada angsa lebih tinggi dibandingkan pada ayam
dan itik (p<0.05) karena rata-rata umur angsa di Peternakan Ciampea Bogor lebih
tua dibandingkan rata-rata umur ayam dan itik. Selain pemeriksaan darah unggas,
nyamuk di Peternakan Ciampea Bogor juga dikoleksi menggunakan light trap.
Terdapat 4 genus nyamuk yang berhasil diidentifikasi yaitu Aedes, Anopheles,
Armigeres, dan Culex.