Potensi Teknik Pengolahan Citra dari Kamera Handphone Menggunakan Image J untuk Mengukur Kadar Darah pada Daging Burung Puyuh Berdasarkan Prinsip Kolorimetri
View/ Open
Date
2017Author
Nugrahaeni, Riana Puspita
Santoso, Koekoeh
Achmadi, Pudji
Metadata
Show full item recordAbstract
Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk mengukur kadar darah. Namun, metode yang diterapkan pada daerah maju seringkali tidak dapat diterapkan pada daerah berkembang atau terpencil. Pengukuran kadar darah menggunakan teknik pengolahan citra dari kamera handphone menggunakan Image J diharapkan menjadi salah satu inovasi metode kuantitatif yang cepat dan praktis untuk mengukur kadar darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi teknik pengolahan citra dari kamera handphone menggunakan Image J yang dibandingkan dengan spektrofotometer dalam mendeteksi kadar darah pada daging puyuh yang mengalami perdarahan dan yang tidak mengalami perdarahan. Sebanyak 27 ekor burung puyuh dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu 9 ekor bangkai burung puyuh (mati selama 4 jam) digunakan sebagai parameter daging puyuh yang tidak mengalami perdarahan (kelompok 1), 18 ekor burung puyuh digunakan sebagai parameter daging puyuh yang mengalami perdarahan masing-masing sebanyak 9 ekor disembelih tanpa penggantungan (kelompok 2) dan disembelih dengan penggantungan (kelompok 3). Pemeriksaan kadar darah pada penelitian ini dilakukan berdasarkan uji malachite green. Kadar darah diukur berdasarkan prinsip kolorimetri menggunakan spektrofotometer yang dapat langsung menghasilkan nilai absorbansi dan kamera handphone sebagai alat pengambilan citra digital sampel. Gambar yang diperoleh kemudian diolah menggunakan software Image J. Hasil menunjukkan konsentrasi darah pada puyuh kelompok 1, kelompok 2, dan kelompok 3 yang diukur menggunakan spektrofotometer secara berturut-turut adalah 0.453 g/dl, 0.421 g/dl, dan 0.381 g/dl dan hasil menggunakan kamera handphone secara berturut-turut adalah 0.688 g/dl, 0.566 g/dl, dan 0.247 g/dl. Hasil menunjukkan adanya perbedaan nyata pada masing-masing kelompok sampel yang menggunakan spektrofotometer dan kamera handphone. Nilai absorbansi juga diuji dengan paired t-test. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan (p>0.05) di antara kadar darah yang diukur dengan spektrofotometer dan kamera, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pencitraan digital menggunakan kamera berpotensi sebagai metode alternatif spektrofotometer.