Prevalensi cacing gastrointestinal pada anjing lokal di kota Denpasar provinsi Bali.
View/ Open
Date
2017Author
Mahlefi, Reza
Tiuria, Risa
Nugraha, Arifin Budiman
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit kecacingan pada anjing sangat jarang diperhatikan di daerah kota
Denpasar Bali karena pemerintah kota Denpasar masih fokus terhadap masalah
rabies. Penyakit kecacingan merupakan salah satu hal yang cukup merugikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyakit kecacingan yang terdapat
pada anjing lokal di daerah kota Denpasar. Identifikasi kecacingan dilihat dari
pengambilan sampel feses segar yang di olah dengan metode pengapungan
sederhana dan dihitung dengan kamar hitung McMaster. Perhitungan dengan
metoda McMaster menunjukkan prevalensi infeksi tunggal dari Ancylostoma sp
sebesar 40% dengan derajat infeksi 552 telur/g tinja. Infeksi tunggal oleh
Toxocara sp sebesar 3.3% dengan derajat infeksi 75 telur/g tinja dan Infeksi
tunggal oleh Diphyllobothrium sp sebesar 3.3% dengan derajat infeksi 250 telur/g
tinja. Prevalensi infeksi ganda Ancylostoma sp dan Toxocara sp 6.6% dengan
derajat infeksi 262 telur/g tinja. Infeksi ganda Ancylostoma sp dan
Diphyllobothrium sp 3.3% dengan derajat infeksi 2575 telur/g tinja. Berdasarkan
dari kelima hasil pengujian, anjing di kota Denpasar tergolong infeksi ringan oleh
infeksi tunggal Toxocara sp, Diphyllobothrium sp serta infeksi ganda antara
Ancylostoma sp dan Toxocara sp. Infeksi sedang oleh infeksi tunggal
Ancylostoma sp. Infeksi berat oleh infeksi ganda Ancylostoma sp dan
Diphyllobothrium sp.