Gambaran Sel Darah Putih Tikus Betina (Rattus Norvegicus) yang Diberi Jamu Atoke sebelum Periode Kebuntingan.
View/ Open
Date
2017Author
Mardatillah, Karisma
Manalu, Wasmen
Andriyanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah sel darah putih,
gambaran differensial leukosit, dan rasio neutrofil/limfosit pada tikus putih betina
(Rattus norvegicus) yang diberi jamu atoke (avokad, taoge, dan kemangi) sebelum
periode kebuntingan. Delapan belas ekor tikus putih dibagi menjadi tiga
kelompok dan enam ulangan. Kelompok pertama ialah kelompok kontrol (K),
kelompok kedua ialah kelompok yang diberi jamu atoke 2.5% (JAD), dan
kelompok terakhir ialah kelompok yang diberi jamu atoke 5% (JAL). Jamu atoke
diberikan selama 30 hari dan dicampur dengan air minum. Parameter yang
diamati adalah jumlah sel darah putih, diferensial leukosit, dan rasio
neutrofil/limfosit. Sampel darah diambil pada awal (hari ke-8) dan akhir
kebuntingan (hari ke-16). Data dianalisis dengan metode ANOVA, uji Tukey
dengan taraf kepercayaan 95%, dan uji regresi linear. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jumlah sel darah putih meningkat pada kelompok JAD dan
JAL dibandingkan dengan kontrol. Jenis leukosit tertinggi pada hari ke-8
kebuntingan adalah neutrofil, sedangkan pada hari ke-16 adalah limfosit. Hasil uji
regresi linear menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antarjenis leukosit.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah jamu atoke mampu memperbaiki profil
hematologis darah putih induk tikus bunting. Konsentrasi jamu atoke terbaik
adalah konsentrasi 2.5%.