Eksplorasi potensi metabolit sekunder dari mikroba tanah sebagai anthelmintik.
View/ Open
Date
2017Author
Fudhola, Fadel Rizki
Ridwan, Yusuf
Afiff, Usamah
Metadata
Show full item recordAbstract
Kejadian resistensi anthelmintik telah banyak dilaporkan di seluruh dunia.
Penggunan obat anthemintik mempunyai risiko terjadinya resistensi bila diberikan
dalam jangka waktu yang lama dengan jenis obat yang sama. Tanah merupakan
lingkungan yang berpotensi menemukan strain mikroba yang dapat menghasilkan
produk metabolit sekunder anthelmentik. Pengambilan sampel tanah dilakukan di
Arboretum Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Pengambilan sampel
tanah dilakukan pada kedalaman 15 cm dari permukaan tanah. Isolat mikroba
tanah yang didapatkan adalah bakteri Nesseria sp/Moraxella, Staphylococus sp,
Streptococus sp, Micrococus sp dan kapang Aspergillus sp. Biosintesis metabolit
sekunder bakteri dilakukan untuk mendapatkan senyawa metabolit bakteri yang
diharapkan mempunyai kemampuan daya anthelmintik. Larva dikoleksi dari feses
domba yang menderita infeksi cacing parasit (helminthiasis). Pengujian metabolit
dilakukan dengan metode larva migration inhibition test. Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada kandungan anthelmintik pada senyawa metabolit sekunder
yang dihasilkan oleh isolat bakteri Nesseria sp/Moraxella sp, Staphylococus sp,
Streptococus sp, Micrococus sp dan kapang Aspergillus fumigatus. Hal ini
dibuktikan dengan tingkat kematian larva yang rendah (0-2%). Tingkat kematian
larva yang rendah menunjukkan bahwa senyawa metabolit tidak memiliki daya
antelmintik. Penelitian lebih lanjut tentang mikroba tanah lainnya diperlukan
untuk mengetahui potensi antelmintik jenis mikroba lainnya.