Perubahan Penggunaan Lahan dan Pengaruhnya terhadap Kejadian Banjir serta Longsor di Wilayah Mega-Urban Jakarta-Bandung.
View/ Open
Date
2017Author
Murtadho, Alfin
Rustiadi, Ernan
Pravitasari, Andrea Emma
Metadata
Show full item recordAbstract
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat khususnya di kawasan perkotaan menyebabkan bertambahnya kebutuhan akan lahan. Pada sisi lain, luas lahan di suatu wilayah relatif tidak akan bertambah. Meningkatnya kebutuhan akan lahan tersebut mendorong terjadinya kegiatan alih fungsi lahan, terutama perubahan dari lahan-lahan bervegetasi ke lahan terbangun. Kegiatan alih fungsi lahan yang tidak terkendali dapat menimbulkan penurunan kualitas lingkungan yang berakibat pada terjadinya masalah-masalah lingkungan bahkan bencana antropogenik seperti banjir dan longsor. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis perubahan-perubahan penggunaan lahan, (2) memetakan sebaran area yang terdapat kejadian banjir serta longsor di wilayah mega-urban Jakarta-Bandung, dan (3) menganalisis pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap meningkatnya kejadian bencana antropogenik di wilayah mega-urban Jakarta-Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis tumpang tindih peta penggunaan lahan tahun 1983, 1996, 2000, 2005, 2010, dan 2015, analisis spasial sebaran area kejadian banjir dan longsor, serta analisis regresi logistik. Perubahan penggunaan lahan yang signifikan terjadi dari tahun 1983 hingga 2015 adalah perubahan penggunaan lahan terbangun, sawah, dan lahan terbuka. Lahan terbangun terus mengalami peningkatan sementara sawah dan lahan terbuka terus mengalami penyusutan luas. Penggunaan lahan-lahan yang bervegetasi seperti sawah dan kebun campuran umumnya dikonversi menjadi lahan terbangun. Jumlah desa yang mengalami kejadian banjir dan longsor cenderung meningkat tiap tahunnya dari tahun 2000 hingga tahun 2013. Setiap penggunaan lahan yang berubah menjadi lahan terbangun secara signifikan mempunyai peluang yang paling besar dalam peningkatan kejadian banjir, sedangkan setiap penggunaan lahan yang berubah menjadi sawah dan badan air secara signifikan mempunyai peluang yang lebih sedikit.