Konservasi Paliasa (Kleinhovia hospita L.) di Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
View/ Open
Date
2017Author
Wahyuni, A. Sry
Zuhud, Ervizal A.M
Prasetyo, Lilik Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Kleinhovia hospita L. merupakan tumbuhan tropis berhabitus pohon dengan tinggi 5-20 m, spesies dari famili Sterculiaceae. Spesies ini dapat ditemukan di seluruh kepulauan Indonesia. Salah satu Provinsi yang memiliki penyebaran K hospita yang paling besar adalah Sulawesi Selatan, dikenal dengan nama paliasa.K hospita telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan baku obat tradisional. Ekstrak dari tumbuhan tersebut dapat berkhasiat dan dipercaya dalam pengobatan penyakit liver, hipertensi, diabetes, kolesterol dan hepatitis yaitu dikonsumsi dengan cara meminum air rebusannya. Tujuan penelitian ini adalah Menduga populasi paliasa serta mengetahui penyebaran spasial tumbuhan paliasa (Kleinhovia hospita L.) di berbagai tipe penggunaan lahan di Kecamatan Bontobahari, mendokumentasikan pengetahuan pemanfaatan paliasa oleh masyarakat, dan strategi konservasi paliasa kedepan dengan pengembangan sikap tri stimulus konservasi.
Penelitian dilakukan di Kecamatan Bontobahari, Sulawesi Selatan pada 6 penggunaan lahan yaitu hutan, kebun campuran, belukar, kebun, pemukiman, dan ladang. Pengambilan data populasi menggunakan metode stratified random sampling (penarikan contoh acak berlapis) berupa petak ukur bujur sangkar berukuran 100 m x 100 m. Distribusi paliasa ditentukan dengan menandai titik koordinat pada setiap temuan paliasa dalam petak ukur menggunakan GPS (Global Positioning System) yang di overlay ke data peta penggunaan lahan yang memuat Kecamatan Bontobahari, sementara pengetahuan pemanfaatan paliasa diperoleh dari hasil wawancara oleh masyarakat setempat.
Hasil penelitian tercatat populasi tumbuhan paliasa yang tumbuh di Kecamatan Bontobahari berdasarkan enam tipe penggunaan lahan melimpah. Kepadatan populasi paliasa tertinggi berada pada tutupan lahan kebun yakni mencapai 88.33 individu/ha dan yang terendah berada pada tutupan lahan ladang dan belukar yaitu 4.33 individu/ha. Sebaran spasial paliasa (Kleinhovia hospita L) diberbagai tipe penggunaan lahan teridentifikasi secara umum menyebar mengelompok. Pemanfaatan paliasa yang dilakukan oleh masyarakat adalah sebagai bahan baku obat tradisional serta bahan baku yang digunakan dalam ritual adat budaya dan keagamaan. Masyarakat melakukan aksi perlindungan paliasa dengan tidak melakukan penebangan sehingga potensi paliasa dapat ditingkatkan melalui pemahaman pentingnya paliasa sebagai obat yang dapat dijadikan suatu produk.
Collections
- MT - Forestry [1419]