Model Prediksi Awal Musim Kemarau dan Awal Musim Hujan (Studi Kasus: Kabupaten Malang).
View/ Open
Date
2017Author
Istiqomah, Urfana
Hidayat, Rahmat
Rohmawati, Fithriya Yulisiasih
Metadata
Show full item recordAbstract
Informasi prediksi awal musim dapat menjadi dasar dalam pengurangan tingkat risiko iklim dan perencanaan kegiatan pada sektor pertanian. Informasi tersebut diperlukan di wilayah Kabupaten Malang karena wilayah ini memiliki potensi rawan bencana dan memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Penelitian ini bertujuan membangun model prediksi awal musim di Kabupaten Malang. Penentuan awal musim di Kabupaten Malang menggunakan metode akumulasi anomali curah hujan harian. Awal Musim Kemarau (AMK) rata-rata terjadi pada 1 Mei (Julian Day ke-122), sedangkan Awal Musim Hujan (AMH) rata-rata terjadi pada 3 November (Julian Day ke-308). Model prediksi AMK dan AMH menggunakan prediktor tekanan permukaan laut rata-rata, Outgoing Longwave Radiation (OLR), serta angin zonal 200 hPa dan 925 hPa dengan menggunakan metode Principle Component Regression (PCR). Model prediksi AMK paling baik menggunakan prediktor pada bulan Februari yang memiliki koefisien determinasi (R2) sebesar 80.1%, RMSE sebesar 10.71 hari, dan koefisien korelasi mencapai 0.89. Model prediksi AMH paling baik menggunakan prediktor pada bulan Agustus yang memiliki koefisien determinasi (R2) sebesar 90.8%, RMSE sebesar 5.53 hari, dan koefisien korelasi mencapai 0.95.