Pengaruh Cold Surge dan MJO terhadap Peningkatan Hujan di Indonesia pada Periode East Asian Winter Monsoon
Abstract
Intensitas curah hujan di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh daya konveksi dan pergerakan angin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara cold surge dengan fenomena variabilitas iklim intra-musiman Madden-Julian Oscillation (MJO) dalam mempengaruhi peningkatan curah hujan di Indonesia. Data yang digunakan dalam identifikasi cold surge adalah data kecepatan angin meridional menggunakan ERA-Interim. Selain itu, identifikasi MJO dilakukan menggunakan data indeks RMM1 dan RMM2 dari Bureau of Meteorology (BOM). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peran cold surge dan MJO dalam mempengaruhi curah hujan di Indonesia. Pada periode East Asian Winter Monsoon (EAWM) tahun 2000-2015, terdapat 362 kejadian cold surge, 186 kejadian MJO, dan 113 kejadian cold surge-MJO. Pengaruh cold surge dapat melewati daerah ekuator dan berpotensi membawa massa uap air yang menyebabkan curah hujan tinggi di lautan Indonesia mencapai 50-75% dari kondisi klimatologis curah hujan periode EAWM. Aktifitas konveksi (MJO) yang bergerak dari barat ke timur juga berperan dalam meningkatkan intensitas curah hujan, namun sebaran curah hujannya lebih luas dibandingkan kejadian cold surge, terutama di Indonesia bagian timur. MJO dan cold surge yang terjadi secara bersamaan dapat meningkatkan curah hujan hingga 100-150%. Meningkatnya curah hujan dapat dijelaskan oleh mekanisme transpor uap air yang tinggi di daerah seperti Laut Jawa dan wilayah pesisir Indonesia. Dampak kejadian cold surge terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia memerlukan jeda waktu sekitar 1-2 hari.