Analisis Pendapatan dan Adopsi Sistem Usaha Tani Padi Organik di Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali.
Abstract
Upaya peningkatan produktivitas hasil pertanian untuk memenuhi
kebutuhan pangan masyarakat dengan pemberian input-input berbahan kimia
secara intensif memberikan dampak negatif bagi lahan yaitu menyebabkan
penurunan kualitas lahan (Surekha et al. 2013; Rai et al. 2014). Saat ini semakin
berkembang gaya hidup yang sehat dan pemanfaatan kembali ke alam (back to
nature) pada masyarakat baik lingkup nasional maupun internasional. Salah
satunya pertanian organik yang menjadi perhatian baik di tingkat produsen
maupun konsumen. Sertifikasi merupakan jaminan bagi konsumen dan
memberikan keuntungan bagi petani. Produk organik yang dihasilkan petani
memiliki harga yang lebih tinggi dan meningkatkan kepercayaan pasar. Namun
petani masih ragu karena belum mengetahui apakah pertanian organik dapat
meningkatkan pendapatan atau tidak. Tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi perbedaan input dan output produksi padi organik dan
anorganik, membandingkan pendapatan petani padi organik dan anorganik, dan
menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi petani padi memilih sistem
pertanian organik. Hasil penelitian menunjukkan output usaha tani padi organik
5,04 persen lebih tinggi dibandingkan output usaha tani padi anorganik namun
proses produksi pada usaha tani padi organik lebih intensif dibandingkan pada
usaha tani padi anorganik sehingga membutuhkan tenaga kerja lebih banyak.
Harga gabah kering panen yang diterima petani padi organik lebih tinggi
dibandingkan harga yang diterima petani padi anorganik dengan selisih Rp 480
per kg. Asosiasi Petani Organik Boyolali membeli hasil panen hanya dari
sebagian petani padi organik karena jangkauan pemasaran yang masih terbatas.
Pendapatan atas biaya total petani padi organik 13,50 persen lebih tinggi
dibandingkan pendapatan atas biaya total petani padi anorganik. Hal ini
menunjukkan bahwa usaha tani padi organik lebih menguntungkan dibandingkan
usaha tani padi anorganik. Hasil dari analisis regresi logistik menunjukkan bahwa
variabel yang berpengaruh signifikan secara statistik pada taraf nyata 5 persen
terhadap keputusan petani memilih sistem organik di Desa Cepokosawit adalah
usia petani dan pengalaman bertani. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
dasar dalam penyusunan kebijakan terkait pengembangan padi organik disertai
dengan pemberdayaan kelompok tani dalam memproduksi pupuk organik dan
pestisida nabati yang banyak diperlukan dalam budidaya padi organik.