Pembagian Sumberdaya Oleh Komunitas Burung Air Di Kawasan Segara Anakan Cilacap
View/ Open
Date
2016Author
Hutabarat, Elisabet Rose Rahayu Boru
Mardiastuti, Ani
Mulyani, Yeni Aryati
Metadata
Show full item recordAbstract
Segara Anakan Cilacap merupakan kawasan perairan yang memiliki beberapa tipe habitat termasuk habitat lumpur yang dimanfaatkan oleh burung air untuk mencari makan. Keberadaan berbagai spesies burung air di habitat yang sama diduga mengakibatkan adanya pembagian sumberdaya oleh setiap spesies burung air di kawasan Segara Anakan Cilacap. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis (1) ada atau tidaknya pembagian sumberdaya pada burung air menurut ruang dan waktu, (2) respon burung air terhadap pasang surut, dan (3) hubungan keberadaan burung air dengan pakan pontensial yang tersedia.
Lokasi penelitian difokuskan di habitat lumpur yaitu Muara Sungai dan Laguna. Pengambilan data burung dilakukan dari bulan November 2014 hingga Februari 2015, sedangkan pengambilan sampel pakan burung dilakukan pada bulan Desember 2014 dan Februari 2015. Data burung yang diambil adalah spesies, jumlah individu, dan perilaku harian setiap spesies, sedangkan data pakan potensial yang diambil berupa spesies, jumlah individu, dan kelompok pakan (ikan dan makrozoobenthos). Kelimpahan burung dianalisis menggunakan skala ordinal (DAFOR), pola sebaran dianalisis menggunakan dispersion index, nilai keanekaragaman burung dan pakan setiap bulan pengamatan dianalisis dengan indeks Shannon-Wiener, ilustrasi pembagian sumberdaya burung menurut ruang dan waktu dianalisis dengan deskriptif (grafik, tabel, gambar), kelimpahan pakan burung dianalisis dengan kelimpahan pakan (K).
Terdapat 32 spesies burung air menggunakan Kawasan Segara Anakan Cilacap. Tercatat adanya variasi kelimpahan individu, kekayaan spesies, dan keanekaragaman (H’) yang dipengaruhi oleh musim penghujan dan musim migrasi. Terdapat pembagian ruang sumberdaya berdasarkan variasi morfologi panjang tibia (tarsus) setiap burung kelompok pengguna lumpur (burung pantai), air dangkal (burung merandai: (herons dan bitterns), dan air dalam (burung merandai: large herons dan stork). Kelompok burung pantai merespon pasang-surut air laut untuk memperoleh mangsa, sedangkan kelompok burung merandai terpengaruh ketinggian air saat banjir atau kering. Kelimpahan pakan berpotensi (Pisces, Crustacea, Decapoda, Bivalvia, Gastropoda, dan Polychaeta) mempengaruhi kekayaan spesies burung dan jenis burung yang hadir di lokasi penelitian.
Berdasarkan penelitian ini disarankan perlunya perlindungan kawasan Segara Anakan Cilacap bagi burung-burung berstatus terancam punah khususnya Mycteria cinerea, Leptoptilos javanicus dan Ciconia episcopus. Segara Anakan Cilacap perlu disarankan untuk masuk dalam jalur perlindungan burung air bermigrasi East Asian-Australasian Flyway partnership (EA-AFP) dikarenakan adanya catatan kehadiran beberapa spesies terancam berdasarkan IUCN (2016) antara lain Calidris tenuirostris dan Calidris ruficollis.
Collections
- MT - Forestry [1373]