Pengembangan Indeks Komunitas Burung Sebagai Indikator Kualitas Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Di Dki Jakarta
View/ Open
Date
2016Author
Rumblat, Walid
Mardiastuti, Ani
Mulyani., Yeni Aryati
Metadata
Show full item recordAbstract
Berbagai jenis burung yang hidup di RTH DKI Jakarta dapat digunakan sebagai bioindikator kualitas lingkungan dengan mengembangkan indeks komunitas burung (IKB). IKB pernah diterapkan di Amerika untuk menilai kualitas lingkungan areal hutan dan pada penelitian ini IKB metode dikembangkan di lingkungan perkotaan Indonesia yang memiliki iklim tropis. Penelitian yang dilakukan pada bulan Mei hingga Juli 2014 ini melalui beberapa tahap yaitu mengidentifikasi jenis burung, menentukan tipe guild, mengelompokkan jenis burung berdasarkan guild, menentukan nilai guild, menentukan kriteria nilai IKB serta menguji dan mengevaluasi IKB. Diperoleh 25 guild yang dikembangkan dari 6 kategori guild dan 36% merupakan kelompok guild generalis serta 64% kelompok guild yang bersifat spesialis. Setelah empat kali proses iterasi diperoleh proporsi dan skor masing-masing tipe guild dan untuk guild yang bersifat generalis dan spesialis memiliki sistem skoring yang berbeda (ascending dan descending). Nilai IKB diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap guild,kemudian skor total dikalikan dengan 0.8 (faktor koreksi). Kualitas RTH dibagi menjadi 5 kategori, yaitu sangat rendah, rendah, menengah, baik, dan sangat baik. Berdasarkan hasil pengujian terhadap 21 lokasi RTH terlihat bahwa variasi karakter ekologis jenis burung menentukan nilai IKB di suatu lokasi dan RTH dengan nilai tertinggi adalah Suaka Margasatwa Muara Angke (71.6 ; kualitas baik). Nilai IKB di suatu RTH dipengaruhi oleh komposisi jenis burung dan komposisi tipe guild. Hasil pengembangan IKB untuk DKI Jakarta dapat diaplikasikan untuk beberapa RTH di wilayah kota besar dan kota kecil pulau Jawa karena dianggap memiliki kesamaan secara geografis.
Collections
- MT - Forestry [1419]