Analisis Kesesuaian Habitat Penyu Hijau Untuk Penentuan Sistem Zonasi Taman Pesisir Pantai Penyu Pangumbahan, Sukabumi.
View/ Open
Date
2016Author
Afandy, Yusuf Arief
Yulianda, Fredinan
Agus, Syamsul Bahri
Metadata
Show full item recordAbstract
The International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkan
penyu hijau ke dalam daftar terancam punah (IUCN 2004), sedangkan CITES
(Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and
Fauna) memasukkan semua jenis penyu laut dalam Appendix I yang artinya
masuk ke dalam daftar spesies yang dilarang untuk diperdagangkan secara
internasional. Perencanaan tata ruang dan zonasi sebagai salah satu bagian
pengelolaan kawasan konservasi untuk pelestarian penyu hijau telah membagi
Taman Pesisir Pantai Penyu Pangumbahan menjadi beberapa zona. Adanya faktor
kepentingan baik ekonomi maupun sosial seringkali mengesampingkan aspek
ekologi untuk perlindungan spesies yang merupakan tujuan utama dibentuknya
sebuah kawasan konservasi. Sistem zonasi yang tepat akan menjaga kelestarian
spesies dilindungi sekaligus mendukung tercapainya efektifitas pengelolaan
sebuah kawasan konservasi.
Penelitian ini mengkaji tentang kesesuaian habitat penyu hijau di Kawasan
Konservasi Perairan Taman Pesisir Pantai Pangumbahan. Tujuan penelitian ini
untuk mengevaluasi sistem zonasi yang telah ada dan memberikan rekomendasi
alternatif penaataan zonasi berdasarkan pendekatan kesesuaian ekologi habitat
penyu. Penelitian dilaksanakan di sepanjang kawasan Taman pesisir pantai
Pangumbahan pada bulan Januari – Juni 2015 dengan melakukan pengumpulan
data lokasi peneluran penyu, suhu dan kelembaban pasir, lebar pantai, kemiringan
permukaan pantai, tutupan vegetasi pantai, lamun serta data sekunder. Metode
analisis data terdiri dari analisis kesesuaian dengan pendekatan spasial
menggunakan software pemodelan spasial dengan metode tumpang tindih
(overlay analysis), pengkelasan (class), Pembobotan (weighting) dan
pengharkatan (skoring). Pemberian skor dilakukan berdasarkan nilai kesesuaian
habitat peneluran penyu hijau. Bobot menunjukkan besarnya pengaruh parameter
terhadap penyu hijau.
Hasil analisa kesesuaian habitat penyu hijau terdiri dari 3 kelompok kelas
kesesuaian, yaitu sangat sesuai seluas 6.91 hektar, sesuai seluas 14.60 hektar dan
kelas tidak sesuai seluas 37.21 hektar. Zonasi kawasan konservasi yang telah ada
saat ini perlu direvisi sesuai rekomendasi sistem zonasi. Sebagai bentuk
implementasi hasil kajian serta untuk efektifitas pengelolaan kawasan wisata yang
berbasis ekologi penyu hijau, direkomendasikan untuk dilakukan penataan zonasi
yang mengedepankan prinsip kesesuain habitat untuk keberlanjutan penyu hijau di
kawasan konservasi tersebut. Dengan menjadikan prinsip kesesuaian habitat
penyu hijau sebagai dasar penentuan zonasi di dalam kawasan konservasi, zona –
zona yang dibuat di dalam kawasan konservasi akan sesuai dengan karakteristik
penyu hijau, hal ini mampu memilah tiap zona sesuai dengan fungsi dan
pengaruhnya terhadap penyu hijau.
Collections
- MT - Forestry [1412]