Efektivitas Mannan Oligosakarida untuk Peningkatan Respons Imun Udang Vaname Litopenaeus vannamei terhadap Infeksi White Spot Disease.
View/ Open
Date
2017Author
Prastiti, Linuwih Aluh
Yuhana, Munti
Widanarni
Metadata
Show full item recordAbstract
White spot syndrome virus (WSSV) merupakan salah satu jenis patogen yang mengakibatkan kematian hingga 70-90% pada kegiatan budidaya udang. Prebiotik mannan oligosakarida (MOS) merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan karena dapat meningkatkan respons imun dan kinerja pertumbuhan inang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas prebiotik (MOS) terhadap respons imun dan performa pertumbuhan udang vaname terhadap infeksi white spot disease (WSD). Prebiotik merupakan nutrisi yang sulit dicerna yang secara efektif dapat mempengaruhi dan meningkatkan status kesehatan inang dengan berasosiasi dengan beberapa spesies bakteri serta menstimulasi pertumbuhan ataupun mengaktifkan beberapa bakteri secara selektif.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2016 di Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor dan Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo Jawa Timur. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan pemberian prebiotik dosis 0.2% (MOS0.2), 0.4% (MOS0.4) dan 0.8% (MOS0.8), kontrol positif (Kp) dan kontrol negatif (Kn), masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Prebiotik yang digunakan mengandung crude protein 21,61%±1,79, β-glukan 22,48%±1,97, MOS 26,70%±1,43 dan starch 2,31%±1,12. Uji in vivo dilakukan pada udang vaname dengan bobot rata-rata perekor (3,41±0,06 g) yang dipelihara dalam akuarium ukuran (60×35×30 cm3) ditebari 15 ekor akuarium-1. Pakan sesuai perlakuan diberikan empat kali sehari menggunakan feeding rate sebesar 6% selama 30 hari. Pada hari ke-30, udang diuji tantang dengan injeksi WSSV (104 copy ml-1) secara intramuskular. Parameter yang diamati meliputi respons imun (total haemocyte count, aktivitas phenoloxidase dan respiratory burst), kelimpahan bakteri di usus (total bacterial count dan presumptive vibrio count), uji konfirmasi WSSV, kinerja pertumbuhan (laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan) dan kelangsungan hidup.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian prebiotik MOS0,2, 0,4 dan 0,8 secara umum mampu meningkatkan respons imun (THC, RB dan PO) serta mempertahankan kelimpahan bakteri di usus. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian MOS melalui pakan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan status kesehatan pada udang vaname. Perlakuan MOS0,8 merupakan dosis dengan populasi bakteri tertinggi di akhir pemeliharaan (11,75±0,07 Log CFU g-1), hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian MOS selama 30 hari dapat meningkatkan jumlah bakteri di dalam usus udang vaname. LPS udang yang diberi pakan mengandung MOS0,4 dan 0,8, masing-masing sebesar 2,31±0,17% hari-1 dan 2,61±0,04% hari-1 menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibanding perlakuan kontrol positif dan negatif. Sementara itu, FCR udang pada MOS0,4 sebesar 2,16±0.02 dan MOS0,8 sebesar 1,80±0.09 juga menunjukkan nilai yang lebih baik dibanding perlakuan kontrol positif dan negatif. Hasil uji PCR menunjukkan bahwa sampel positif terinfeksi WSSV yang diilustrasikan oleh pita DNA yang teramplifikasi pada
ukuran 942 bp, sementara perlakuan Kn tidak terinfeksi WSSV yang ditunjukkan dengan tidak terbentuknya pita DNA dengan ukuran tersebut. Pasca uji tantang, SR udang yang diberi pakan mengandung MOS 0.2%, 0.4% dan 0.8%, berturut-turut sebesar 51.11±3,85%, 62.22±3.85% dan 66,67±6,67% menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibanding kontrol positif sebesar 46.67±6.67%. Ini menunjukkan bahwa prebiotik MOS mampu meningkatkan ketahanan tubuh udang terhadap infeksi WSSV.
Collections
- MT - Fisheries [3011]