Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Kelompok Tani Hutan Agroforestry di Kabupaten Bandung.

Abstract

Pengelolaan hutan berbasis masyarakat mendorong upaya kelestarian hutan sekaligus keberdayaan masyarakat. Petani yang berada di dalam dan di luar kawasan hutan tergabung dalam kelompok-kelompok tani hutan, salah satunya kelompok tani hutan agroforestry. Dinamis tidaknya kelompok ini akan menentukan perilaku petani sebagai anggota kelompok termasuk dalam pencapaian keberdayaan masyarakat petani hutan. Tujuan penelitian: 1) menganalisis tingkat dinamika kelompok tani hutan agroforestry dan tingkat keberdayaan petani hutan agroforestry di Kabupaten Bandung; 2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat dinamika kelompok tani hutan agroforestry di Kabupaten Bandung; 3) menganalisis pengaruh tingkat dinamika kelompok tani hutan agroforestry terhadap tingkat keberdayaan petani hutan agroforestry di Kabupaten Bandung. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari-April 2017. Jumlah sampel dalam penelitian ditetapkan 78 orang. Analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat dinamika kelompok tani hutan agroforestry berada pada kategori rendah artinya kelompok kurang mampu menggerakkan anggotanya untuk mencapai tujuan kelompok. Adapun unsur yang rendah pada tujuan, struktur, pembinaan dan pengembangan, kekompakan, suasana dan tekanan kelompok, sedangkan yang kuat adalah unsur fungsi tugas dan keefektifan kelompok. Tingkat keberdayaan petani hutan agroforestry pada aspek ekonomi rendah, sedangkan pada aspek ekologi dan sosial tinggi. Faktor penyebab rendahnya tingkat dinamika kelompok tani hutan agroforestry tersebut dipengaruhi oleh rendahnya tingkat peran penyuluh, ketidaksesuaian materi penyuluhan dan kurangnya tingkat kemitraan anggota KTH. Selain itu dipengaruhi oleh tingginya motivasi anggota kelompok dan kekuatan kepemimpinan ketua KTH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat dinamika kelompok tani hutan agroforestry berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat keberdayaan petani hutan agroforestry.