Pemanfaatan ARGO Float dan Data Satelit dalam Aplikasi Monitoring BioFisik Perairan Samudera Hindia Bagian Barat Pulau Sumatera.
View/ Open
Date
2017Author
Wahyudi, Agus
Susilo, Setyo Budi
Panjaitan, James Parlindungan
Metadata
Show full item recordAbstract
Telah diketahui secara luas bahwasannya penelitian mengenai parameter –
parameter yang ada di lautan seperti suhu permukaan laut, salinitas, dan
konsentrasi klorofil-a sangatlah penting untuk dilakukan, karena parameter –
parameter tersebut berperan penting dalam mengetahui proses dan fenomena yang
ada di lautan. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis derajat galat
(error) yang dihasilkan oleh data satelit terhadap data in situ; 2) mengkaji
perubahan spasial-temporal parameter biofisik perairan seperti suhu permukaan
laut, salinitas permukaan laut dan klorofil-a; 3) menganalisis korelasi antara
parameter suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a; 4) Menganalisis
pendugaan nilai produktivitas primer dengan pendekatan model VGPM
Nilai RMSE tertinggi yang dihasilkan pada pengukuran dengan satelit Aqua-
MODIS terhadap data ARGO Float untuk suhu permukaan laut sebesar 1,80oC
pada musim peralihan 2 tahun 2013. Salinitas permukaan laut didapatkan nilai
RMSE tertinggi yang dihasilkan satelit Aquarius terhadap data ARGO Float
sebesar 0,47 psu juga pada musim peralihan dua tetapi pada tahun 2012.
Sebaran spasial pada penelitian ini menunjukkan bahwa pola sebaran spasial
suhu permukaan laut pada Musim Timur Laut lebih hangat dibandingkan dengan
pola sebaran suhu permukaan laut pada Musim Barat Daya. Hasil analisis
temporal menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai untuk dua parameter yaitu
suhu permukaan laut dan salinitas permukaan laut dari tahun 2010 sampai 2016.
Konsentrasi klorofil-a sendiri mengalami penurunan dari tahun 2010 sampai tahun
2016. Hasil uji korelasi sederhana yang dilakukan terdapat hubungan negatif
antara suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a pada Musim Barat daya,
akan tetapi berbeda pada musim lainnya yang menghasilkan nilai Pearson
Correlation yang bervariasi. Alasan kuat yang menyebabkan perbedaan ini adalah
ketidakmampuan sensor MODIS merekam konsentrasi klorofil-a secara akurat
karena pengaruh hujan.
Hasil pendugaan nilai produktivitas perairan melalui permodelan VGPM
(Vertically Generalized Production Model) menunjukkan bahwa tingkat
produktivitas primer yang ada di Samudera Hindia bagian barat Pulau Sumatera
pada Musim Barat Daya lebih tinggi dibandingkan dengan musim – musim
lainnya yaitu dengan kisaran nilai produktivitas primer (PP) rata – rata 108,42 mg
C m-2 hari-1. Nilai produktivitas primer tertinggi pada musim barat daya berada
pada tahun 2011 sebesar 144,75 mg C m-2 hari-1.
Collections
- MT - Fisheries [3011]