Mitigasi amonia melalui penambahan mannanase dalam ransum mengadung bungkil inti sawit pada pemeliharaan ayam petelur yang terintegrasi dengan tanaman air
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah suplementasi
Mannanase pada pakan rendah protein 15% yang diberikan pada ayam petelur
umur 31- 35 minggu dan 42-45 minggu akan mengurangi mitigasi amonia (NH3),
dengan efek negatif minimal pada produksi dan kualitas telur. Percobaan ini
dirancang menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 perlakuan dan 20
ulangan. Dua ratus tiga puluh enam ayam ISA Brown umur 31 minggu
didistribusikan secara acak pada kandang individu. Dua pakan percobaan yang
mengandung 15% protein tanpa (0%) atau dengan suplementasi mannanase 0,05%
( [72.5 MU / ton produk Elanco, Kesehatan Hewan IN, USA]) diberikan pada tiap
kandang, setiap perlakuan mendapatkan 20 ulangan dengan jumlah ayam 5- 6
ekor per perlakuan. Semua data dianalisis menggunakan one way ANOVA
(dengan 20 ulangan per perlakuan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
suplementasi mannanase dalam ransum ayam petelur berpengaruh nyata (P≤0.05)
menurunkan konsumsi harian ayam petelur pada pengamatan performa ayam
umur 42- 45 minggu yaitu dari 122 menjadi 116 g/ekor/hari. Perbaikan angka
FCR pada penelitian ini mempertegas pengaruh nyata mannanase, walaupun tidak
diikuti dengan perbaikan produksi telur. Suplementasi mannanase nyata (P≤0.05)
meningkatkan berat kerabang telur penelitian dari 7.74 menjadi 8.17. Data ini
menegaskan bahwa mannanase mempunyai efek yang menguntungkan dalam
proses absorpsi mineral. Suplementasi mannanase dalam ransum nyata
menurunkan NH3 ekskreta (P≤0.05) yakni sebesar 24.8 % (dari 137 ppm menjadi
103 ppm) pada inkubasi 24 jam ekskreta ayam umur 34 minggu. Penurunan NH3
yang diakibatkan mannanase menjelaskan bahwa adanya pengaruh mannanase
terhadap aktifitas bakteri, terlihat dari jumlah bakteri Eschericia coli yang nyata
turun (P≤0.05) dari 0.18 cfu/g 1010 menjadi 0.07 cfu/g 1010 pada umur ayam 34
minggu dan dari 1.66 cfu/g 1010 menjadi 0.59 cfu/g 1010 pada umur ayam 45
minggu. Supmentasi mannannase juga berpengaruh nyata pada penurunan kadar
air ekskreta sebesar 4,2 % dari 77.3% menjadi 74% pada inkubasi 24 jam ayam
umur 34 minggu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah suplemetasi enzym
mannanase pada pakan ayam petelur rendah protein 15% yang disuplementasi
asam amino esensial menurunkan produksi NH3 ekskreta, kadar air dan populasi
bakteri Eschericia coli serta meningkatkan berat kerabang telur, menurunkan
konsumsi ransum dan meningkatkan konversi ransum. Tanaman air kayu apu
potensial digunakan sebagai penyerap unsur N pada buangan limbah air kandang
Collections
- MT - Agriculture [3992]
