Perakitan Varietas Jagung Semi Bersari Bebas Melalui Half-sib dan Selfing.
View/ Open
Date
2017Author
Nabila, Nailan
Kusumo, Yudiwanti Wahyu Endro
Widodo, Winarso Dradjad
Metadata
Show full item recordAbstract
Perbaikan produksi dan kualitas tongkol jagung semi dapat dicapai melalui
sistem inbreeding baik half-sib maupun selfing. Inbreeding diharapkan dapat
meningkatkan homozigositas karakter prolifik jagung yang dikendalikan oleh gen
resesif. Selain itu, penurunan dari karakter kuantitatif melalui inbreeding dapat
meningkatkan kualitas tongkol jagung semi. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis inbreeding depression dan parameter genetik dari keturunan half-sib
dan selfing, mengevaluasi keturunan half-sib dan selfing pada generasi pertama
dan kedua dari tipe jagung pipil dan jagung manis yang sesuai untuk varietas
jagung semi bersari bebas, dan menentukan karakter yang dapat digunakan
sebagai kriteria seleksi untuk memilih genotipe yang memiliki produksi tinggi dan
kualitas tongkol yang baik.
Percobaan ini terdiri atas tiga tahapan, yaitu pembentukan keturunan
half-sib dan selfing generasi pertama dan kedua menggunakan sembilan
progenitor, evaluasi karakter jagung semi pada half-sib dan selfing generasi
pertama (Oktober-Desember 2016), dan evaluasi karakter jagung semi pada dua
generasi keturunan half-sib dan selfing (Januari-April 2017). Bahan genetik terdiri
atas progenitor (S0), dua generasi keturunan half-sib (HS1 dan HS2) dan dua
generasi keturunan selfing (S1 dan S2). Progenitor yang digunakan terdiri atas tipe
jagung pipil (P21, Srikandi Kuning, Lokal Madura, Mutiara, dan Genjah Melati)
dan tipe jagung manis (Laksmi, Hawaii, Golden, dan Baruna). Percobaan
dilakukan di kebun percobaan Cikarawang Institut Pertanian Bogor.
Inbreeding depression karakter jagung semi dari tipe jagung manis dan
jagung pipil pada keturunan half-sib lebih rendah dibandingkan selfing. Sistem
inbreeding melalui half-sib dan selfing mengakibatkan penurunan nilai tengah,
namun meningkatkan persentase tongkol layak pasar jagung semi dengan kelas A
berdasarkan standar CODEX dan meningkatkan homozigositas karakter jagung
semi. Keturunan S2 Genjah Melati dan Hawaii memiliki tipe dominansi aditif
pada karakter jumlah tongkol per tanaman yang menunjukkan bahwa karakter
tersebut sudah dalam keadaan homozigot. Genotipe keturunan inbreeding yang
dapat digunakan dalam perakitan varietas jagung semi bersari bebas yaitu
keturunan HS2 dan S2 P21, Srikandi Kuning, Genjah Melati, Mutiara, Golden, dan
Baruna, keturunan S2 Lokal Madura dan Hawaii serta keturunan HS2 Laksmi.
Seleksi dalam memilih genotipe yang memiliki produksi tinggi dapat
menggunakan karakter durasi panen pada tipe jagung pipil dan jagung manis.
Karakter yang dapat digunakan sebagai kriteria seleksi dalam memilih individu
yang memiliki kualitas tongkol baik pada tipe jagung pipil dan jagung manis
adalah bobot tongkol tanpa kelobot.
Collections
- MT - Agriculture [3682]