Analisis Pertumbuhan dan Karakter Fisiologi Beberapa Genotipe Tomat pada Intensitas Cahaya Rendah
View/ Open
Date
2017Author
Sunaryanti, Dwi Putri
M.A Chozin
Aziz, Sandra Arifin
Metadata
Show full item recordAbstract
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh adanya
interaksi antara faktor genetik dan lingkungan tumbuh. Cahaya menjadi salah satu
faktor lingkungan yang sangat penting bagi tanaman. Perubahan intensitas cahaya
karena adanya naungan mengakibatkan tanaman tidak dapat tumbuh, berkembang,
dan berproduksi dengan baik. Tomat (Solanum lycopersicum L.) dikenal sebagai
jenis tanaman yang memiliki tanggap luas terhadap perubahan intensitas cahaya.
Hingga saat ini telah diketahui beberapa kelompok genotipe tomat berdasarkan
daya adaptasinya terhadap intensitas cahaya rendah, yaitu kelompok genotipe
peka, toleran, dan senang naungan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan
perubahan respon fisiologis serta mengevaluasi respon produksi dari beberapa
genotipe tomat pada intensitas cahaya rendah. Penelitian dilaksanakan di Kebun
Percobaan Cikarawang IPB, Dramaga, Bogor pada Desember 2015 sampai
dengan April 2016. Percobaan disusun menggunakan rancangan petak tersarang
(nested design) dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama sebagai petak
utama adalah dua taraf naungan, yaitu 0 dan 50%. Faktor kedua sebagai anak
petak adalah genotipe tomat yang terdiri atas Tora dan F7005001-4-1-12-5 (peka);
F7003008-1-12-10-3 dan F7003008-1-12-16-2 (toleran); serta SSH 3 dan Apel
Belgia (senang naungan).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas cahaya rendah akibat
naungan 50% secara nyata menurunkan nilai laju pertumbuhan relatif (LTR) dan
laju asimilasi bersih (LAB) tanaman tomat. Selain itu, naungan 50% juga
berpengaruh nyata terhadap peubah pertumbuhan vegetatif (peningkatan tinggi
tanaman dan luas daun, serta penurunan ukuran diameter batang) dan peubah
pertumbuhan generatif (memperlambat umur berbunga). Pemberian naungan 50%
nyata mempengaruhi perubahan karakter anatomi dan fisiologis daun yang
diamati yaitu kerapatan stomata, laju fotosintesis, konduktansi stomata,
kandungan pigmen, gula dan pati, hara NPK jaringan, dan aktivitas nitrat
reduktase (ANR) pada daun.
Penurunan kerapatan stomata, laju fotosintesis, konduktansi stomata,
kandungan klorofil a dan b, serta kandungan gula dan pati daun akibat naungan
50% pada kelompok genotipe peka lebih besar dan berbeda nyata jika
dibandingkan dengan kelompok genotipe toleran dan senang naungan. Naungan
50% secara nyata menurunkan produksi per tanaman pada kelompok genotipe
peka (Tora dan F7005001-4-1-12-5), tetapi tidak pada kelompok genotipe toleran
(F7003008-1-12-10-3 dan F7003008-1-12-16-2) serta kelompok genotipe senang
naungan (SSH 3 dan Apel Belgia).
Collections
- MT - Agriculture [3772]