Analisis Spasial Kerentanan Wilayah Pesisir Barat Provinsi Banten terhadap Bencana Tsunami dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis
View/ Open
Date
2017Author
Pratiwi, Annisa
Gaol, Jonson Lumban
Nurjaya, I Wayan
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia berada pada jalur gempa dan jalur vulkanik aktif yang dapat
menyebabkan bencana tsunami. Salah satu wilayah Indonesia yang rentan terjadi
tsunami adalah Selat Sunda yang memiliki gunung aktif bawah laut yaitu Gunung
Krakatau. Tindakan mitigasi bencana tsunami salah satunya adalah dengan
membuat peta tingkat kerentanan wilayah pesisir terhadap bencana tsunami.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 sampai dengan April 2017 yang
mencakup wilayah pesisir Kota Cilegon dan sebagian Kabupaten Serang. Analisis
spasial kerentanan wilayah pesisir terhadap bencana tsunami dilakukan dengan
metode tumpang susun (overlay) parameter-parameter kerentanan wilayah pesisir
menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG). Parameter yang
digunakan dalam menganalisis tingkat kerentanan tsunami yaitu elevasi daratan,
kemiringan lahan, penggunaan lahan, jarak dari pantai, dan jarak dari sungai.
Tingkat kerentanan dibagi menjadi lima kategori yaitu sangat tinggi (R5), tinggi
(R4), sedang (R3), rendah (R2), dan sangat rendah (R1). Dari seluruh wilayah
penelitian, yang termasuk dalam kategori kerentanan sangat tinggi (R5) berada di
sekitar sungai Cikohot, Desa Suralaya, Kecamatan Pulomerak dengan luasan
wilayah 33.56 Ha. Wilayah yang termasuk dalam kategori kerentanan tinggi (R4)
adalah Kecamatan Anyer, Kecamatan Ciwandan, Kecamatan Citangkil, Kecamatan
Grogol, Kecamatan Pulomerak, Kecamatan Puloampel, Kecamatan Bojonegara,
dan Kecamatan Kramatwatu dengan luasan wilayah 3923.62 Ha. Wilayah yang
termasuk dalam kategori kerentanan sedang (R3) adalah Kecamatan Ciwandan,
Kecamatan Anyer, Kecamatan Kramatwatu, Kecamatan Cibeber, Kecamatan
Jombang, dan Kecamatan Bojonegara dengan luasan wilayah 7999.40 Ha. Wilayah
yang termasuk dalam kategori kerentanan rendah (R2) dan kerentanan sangat
rendah (R1) berada di Kecamatan Waringinkurung, Kecamatan Mancak,
Kecamatan Pabuaran, Kecamatan Bojonegara, Kecamatan Pulomerak, dan
Kecamatan Puloampel dengan luasan wilayah kategori kerentanan rendah (R2)
10230.66 Ha dan luasan wilayah kategori kerentanan sangat rendah (R1) 4798.89
Ha.