Keragaan enam genotipe terung (Solanum melongena L.) di tiga lokasi
View/ Open
Date
2017Author
Wibawa, Rentang Fajar Cakra
Sobir
Maharijaya, Awang
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilaksanakan di tiga lokasi (Bogor, Brebes, dan Kediri)
menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) satu faktor pada tiap
lokasi. Bahan tanam yang digunakan yaitu dua galur terung uji (G44 dan G80) dan
empat varietas terung sebagai pembanding (L.U., Sriti, Bruno, dan Jafana).
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai keragaan enam
genotipe terung di tiga lokasi, serta mendapatkan informasi mengenai kestabilan
genotipe yang diuji. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat interaksi
antara genotipe dan lingkungan yang berbeda antara terung bulat dan terung
panjang. Berdasarkan nilai bobot per buah pada rerata genotipe, genotipe G44
merupakan genotipe terung bulat yang mempunyai bobot per buah paling tinggi.
Genotipe LU merupakan genotipe dengan nilai jumlah buah per tanaman dan bobot
buah per tanaman paling tinggi dibandingkan genotipe terung bulat lain pada
pengujian di lokasi Bogor. Berdasarkan nilai bobot per buah pada analisis stabilitas
Finlay-Wilkinson, genotipe uji G44 dan G80 merupakan genotipe yang paling stabil
dibandingkan dengan genotipe lain pada jenis terung yang sama. Nilai bobot per
buah pada terung bulat berkorelasi positif dengan karakter panjang buah, diameter
buah dan panjang tangkai buah, sedangkan pada terung panjang nilai bobot per buah
berkorelasi positif dengan karakter panjang buah, diameter buah, dan tinggi
tanaman.