Analisis Potensi Kawasan Karst untuk Sumber Daya Air di Kabupaten Maros
Abstract
Indonesia memiliki luas kawasan karst sekitar 15.4 juta hektar yang tersebar
hampir di seluruh wilayah. Kawasan karst memiliki nilai hidrologi yang strategis
karena potensi simpanan airnya yang besar. Hal ini menyebabkan penelitian
mengenai analisis ketersedian air perlu dilakukan untuk mengetahui air yang
tersedia di kawasan Karst Maros. Perhitungan ketersediaan air di kawasan Karst
Maros menggunakan pendekatan neraca air lahan dengan metode Thronthwaite-
Mather. Curah hujan yang terjadi di kawasan Karst Maros sebesar 3124 mm/tahun
yang terkonversi menjadi air tersedia yang terletak di bawah permukaan sebesar
52.8% dari total curah hujan tersebut. Rata-rata ketersediaan air di kawasan Karst
Maros sebesar 1647 mm/tahun, setara dengan 397 juta m3/tahun. Musim kemarau
yang terjadi pada bulan Juni hingga Oktober menyebabkan ketersediaan air di
kawasan Karst Maros mengalami defisit. Di samping itu, pada musim hujan yang
terjadi pada bulan November hingga Mei ketersediaan air mengalami surplus. Air
yang tersedia di kawasan karst digunakan untuk keperluan domestik, pertanian,
peternakan, dan industri di Kabupaten Maros. Rata-rata total kebutuhan air
sebesar 89 juta m3/tahun setara dengan 370 mm/tahun. Total kebutuhan air di
Kabupaten Maros hanya 22.5% dari air yang tersedia di kawasan Karst Maros
dengan persentase kebutuhan domestik sebesar 7.92%, peternakan sebesar 3.84%,
pertanian sebesar 87.9%, dan industri sebesar 0.34%.