Strategi Kebijakan Pengembangan Model Pengelolaan Hutan Tanaman Energi Berbasis Gassifikasi Listrik
View/ Open
Date
2017Author
Yulianti, Mira
Nurrochmat, Dodik Ridho
Kuncahyo, Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Akar masalah yang mempengaruhi listrik belum teraliri karena kapasitas sistem kelistrikan yang terbatas, return of investation (ROI) dan bahan bakar minyak fosil (Bbm fosil) sebagai pembangkit listrik serta masih terpusat di satu daerah sehingga perlu pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan yang bersifat lokal. Agar masalah ini terpecahkan, pemerintah mengoptimalkan sumber energi baru dan terbarukan seperti biomassa.
Tujuan penelitian adalah mensintesa strategi kebijakan dalam model sehingga listrik di daerah yang tidak terjangkau dan remote area dapat tersedia melalui pemanfaatan biomassa dari HTI.
Metode yang digunakan adalah survei sosial yang dianalisis dengan regresi logit, gap analysis dan dirangkum dalam permodelan sistem dinamis. Hasil analisis menunjukkan bahwa masyarakat sangat bergantung pada listrik dan produknya dan bersedia untuk membayar lebih akibat adanya listrik. Jika hutan tanaman dialokasikan untuk menyediakan biomassa yang akan digunakan untuk listrik maka strategi utama yang harus disiapkan adalah menjamin kepastian harga beli bahan baku biomassa sehingga menjamin kelayakan usaha pemegang ijin hutan tanaman.
Hasil Penelitian menunjukan Dana yang dialokasikan masyarakat untuk membayar listrik menjamin variabel utama dalam menentukan prilaku masyarakat dalam menggunakan listrik. Dana tersebut sangat bergantung pada penghasilan per kapita. Penghasilan perkapita dapat meningkat jika tersdianya lapangan pekerjaan baru yang sesuai dengan karakteristik masyarakat, seperti pengembangan biomassa untuk listrik. Pengembangan biomassa terutama kaliandra dipandang penting karena mampu menyediakan energi primer yang berdasarkan kajian ini masih jauh antara rencana dengan realisasi. Demikian halnya rasio elektrifikasi, akan cepat terjangkau jika hutan tanaman energi dengan jenis kaliandra dikembangkan dengan serius. Untuk itu, strategi yang sesuai adalah menjamin harga bahan baku di angka Rp 400.000/ton dan pengaturan intensitas panen. Strategi pemungkin lain adalah subsidi untuk instalasi pembangkit listrik gassifikasi.
Collections
- MT - Forestry [1421]