Efek Intervensi Minuman Tempe Terhadap Profil Lipid, Malondialdehid, dan Superoksida Dismutase pada Hiperkolesterolemia
View/ Open
Date
2017Author
Wirawanti, Ika Wirya
Hardinsyah
Astawan, Made
Briawan, Dodik
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi PJK mencapai 1.5%. Hiperkolesterolemia terbukti menjadi faktor risiko mayor PJK. Kolesterol khususnya Low Density Lipoprotein (LDL) yang tinggi pada kondisi hiperkolesterolemia mudah teroksidasi dan menyebabkan peningkatan radikal bebas sehingga mengakibatkan peningkatan pembentukan peroksidasi lipid yang ditandai dengan kadar Malondialdehid (MDA). Kondisi ini harus segera ditangani dan salah satu indikator keberhasilannya adalah peningkatan status antioksidan endogen Superoksida Dismutase (SOD). Berbagai studi klinis telah membuktikan bahwa intervensi 25 g protein kedelai per hari telah dapat menurunkan kolesterol total dan LDL. Di Indonesia, kedelai sangat lazim diolah menjadi salah satu makanan tradisional khas Indonesia yaitu tempe. Modifikasinya menjadi minuman tempe berbentuk serbuk siap seduh membuat penyajian tempe menjadi lebih praktis, mudah dikonsumsi, tahan lebih lama, dan tersedia setiap saat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek intervensi minuman tempe terhadap profil lipid, MDA, dan SOD pada hiperkolesterolemia. Tujuan khususnya yaitu menganalisis efek intervensi minuman tempe terhadap profil lipid pada hiperkolesterolemia, menganalisis efek intervensi minuman tempe terhadap Indeks Aterogenik Plasma (IAP) pada hiperkolesterolemia, dan menganalisis efek intervensi minuman tempe terhadap MDA dan SOD pada hiperkolesterolemia. Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized Controlled Trial (RCT) dengan total 51 subjek pria dan wanita dengan kriteria inklusi yaitu dewasa berusia 25-55 tahun, belum mengalami menopause atau tidak sedang hamil, kadar kolesterol total ≥200 mg/dL, dan menandatangani informed consent. Subjek dibagi ke dalam 3 perlakuan - Minuman Tempe A (MTA) yang diformulasikan dari keledai lokal yang dikecambahkan, Minuman Tempe B (MTB) yang diformulasikan dari kedelai impor, dan kontrol. Minuman tempe diberikan tiga gelas sehari selama empat minggu yang paling sedikit mengandung 25 g protein/hari. Kelompok kontrol tidak diberikan minuman tempe. Darah untuk analisis profil lipid (kolesterol total, LDL, HDL dan TG), MDA, dan SOD dikumpulkan melalui pengambilan darah vena sebelum dan setelah intervensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik MTA dan MTB dapat menurunkan kadar LDL dan MDA subjek secara signifikan dibandingkan dengan subjek pada kelompok kontrol. Tidak terdapat perbedaan signifikan efek dari MTA dan MTB terhadap kolesterol total, HDL, TG, IAP, dan SOD subjek dibandingkan dengan subjek pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa minuman tempe memiliki efek kesehatan yang baik untuk menurunkan LDL dan MDA.
Collections
- MT - Human Ecology [2236]