Pemanfaatan Kitosan Untuk Pengendalian Penyakit Antraknosa (Colletotrichum sp.) pada Cabai (Capsicum annuum L.)
Abstract
Penyakit antraknosa merupakan salah satu penyakit penting pada
pertanaman cabai yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum sp. Tanaman
cabai yang terserang menimbulkan gejala pada buah cabai muda hingga buah
cabai yang siap panen. Kitosan yang berasal dari limbah cangkang hewan
Crustaceae diketahui dapat menjadi fungisida alami. Mekanisme kitosan dalam
menginduksi sistem ketahanan tanaman sangat berhubungan dengan respon
enzimatis. Enzim-enzim berperan penting dalam ketahanan tanaman dan
menghambat proses serangan dari patogen. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui potensi kitosan sebagai alternatif fungisida sintetik dalam menekan
insidensi dan keparahan penyakit antraknosa pada tanaman cabai. Percobaan di
lapangan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan
3 ulangan. Kitosan dengan konsentrasi 1% diaplikasikan dengan metode
penyemprotan pada daun (KS) dan penyiraman pada tanah (KK) pada saat 4, 6,
dan 8 minggu setelah tanam (MST). Adapun peubah yang diamati meliputi
perkecambahan benih, tinggi tanaman, jumlah daun tanaman, dan kejadian serta
intensitas penyakit antraknosa. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa seluruh
perlakuan berpotensi dalam meningkatkan perkecambahan benih, tinggi tanaman,
dan jumlah daun, serta menekan insidensi dan keparahan penyakit antraknosa.
Perlakuan kitosan dan konvensional yang menggunakan fungisida sintetik
memiliki kemampuan yang sama dalam menekan insidensi penyakit antraknosa
dan perlakuan kitosan dengan cara penyemprotan pada daun paling baik dalam
menekan intensitas penyakit antraknosa pada cabai di lapangan.
Collections
- UT - Plant Protection [2335]