Keefektifan perlakuan minyak nabati dan fisik untuk mengendalikan bakteri Clavibacter michiganensis subsp. michiganensis (Smith) pada benih tomat.
Abstract
Penyakit kanker batang merupakan penyakit penting pada tanaman tomat
yang disebabkan oleh bakteri Clavibacter michiganensis subsp. michiganensis
(Cmm). Bakteri dapat terbawa benih dan menimbulkan kehilangan hasil mencapai
70 %. Perlakuan benih merupakan salah satu alternatif untuk mengendalikan
penyakit. Tujuan dari penelitian adalah mendapatkan teknik pengendalian bakteri
Cmm pada benih tomat dengan menggunakan minyak nabati, air panas, dan panas
kering serta kombinasinya tanpa merusak kualitas benih.
Penapisan minyak nabati untuk mengendalikan Cmm dilakukan secara in
vitro dengan menggunakan metode difusi cakram. Minyak nabati yang digunakan
yaitu minyak cengkeh, minyak sereh, minyak sirih, dan minyak pala, masingmasing
dengan konsentrasi 0.125, 0.25, 0.5, 1, 2, 4, dan 8 %. Rancangan
percobaan yang digunakan yaitu rancangan petak terbagi dalam acak lengkap
dengan jenis minyak nabati sebagai petak utama dan konsentrasi sebagai petak
bagian. Penentuan treatment window untuk perlakuan minyak nabati, air panas,
dan panas kering dilakukan sebelum perlakuan terhadap benih tomat terinfeksi
bakteri Cmm. Pengaruh minyak nabati, air panas, dan panas kering terhadap
populasi bakteri Cmm pada benih tomat dilakukan menggunakan rancangan acak
lengkap (RAL). Kombinasi perlakuan minyak nabati, air panas dan panas kering
terhadap populasi bakteri Cmm pada benih tomat dilakukan menggunakan
rancangan petak petak terbagi dalam acak lengkap. Suhu panas kering sebagai
petak utama, suhu air panas sebagai petak bagian, dan konsentrasi minyak nabati
sebagai petak petak bagian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak sirih dengan konsentrasi 8 %
mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan Cmm paling besar yaitu dengan
diameter zona bening sebesar 27.33 mm dan selanjutnya berturut-turut minyak
cengkeh, minyak pala, dan minyak sereh sebesar 19.33, 10.67, dan 9.00 mm.
Perlakuan minyak sirih dengan konsentrasi 0.25 % dapat menurunkan populasi
Cmm sebesar 99.82 % dengan daya berkecambah benih di atas 80 %. Populasi
Cmm mengalami penurunan berturut-turut sebesar 93.97, 90.94, dan 85.13 %
setelah pemberian perlakuan minyak cengkeh dengan konsentrasi 0.125 %, air
panas pada suhu 53 °C dan panas kering padas suhu 60 °C. Kombinasi perlakuan
minyak sirih, air panas, dan panas kering yang paling baik yaitu kombinasi
perlakuan minyak sirih dengan konsentrasi 0.5 %, air panas suhu 55 °C, dan panas
kering suhu 60 °C yang dapat menurunkan populasi bakteri sebesar 99.99 %
dengan daya berkecambah benih mencapai 100 %.
Collections
- MT - Agriculture [3772]