Analisis Ekonomi Perilaku Mahasiswa Program Sarjana Institut Pertanian Bogor dalam Mengonsumsi Rokok
Abstract
Tingginya kecenderungan mulai merokok pada usia remaja menyebabkan
mahasiswa program sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) yang memiliki kisaran
usia 16 – 24 tahun rentan terpengaruh untuk menjadi perokok. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa mahasiswa IPB yang merokok, rata-rata merokok pertama kali
pada usia 15.4 tahun, dengan rata-rata telah menjadi perokok selama 4.9 tahun.
Mayoritas mahasiswa yang merokok adalah perokok setiap hari (68%), dengan ratarata
konsumsi 6.4 batang rokok/hari. Rokok yang paling banyak dikonsumsi yaitu
Sampoerna (30.2%), hal yang menjadi pertimbangan dalam membeli rokok yaitu
cita rasa rokok (50.7%). Alokasi pengeluaran mahasiswa untuk mengonsumsi
rokok sebesar 13.24% dari total pengeluaran per bulan. Regresi logistik digunakan
untuk menganalisis faktor yang memengaruhi perilaku mahasiswa dalam
mengonsumsi rokok, didapatkan bahwa tingkat pengetahuan, tingkat pendapatan,
teman yang merokok, interaksi dengan perokok, perspektif mengenai tingkat harga
rokok, dan adanya tawaran merokok adalah faktor yang berpengaruh signifikan.
Estimasi besaran nilai Willingness To Paymahasiswa terhadap rokok menggunakan
Contingent Valuation Method diperoleh hasil sebesar Rp 24 000. Tata tertib kampus
IPB belum dilaksanakan dengan baik dilihat dari banyaknya orang yang masih
melanggarnya. Tingkat harga rokok saat ini dalam kategori “sedang”, mayoritas
mahasiswa setuju apabila harga rokok dinaikkan. Akses terhadap rokok masih
mudah. Mayoritas mahasiswa mendukung agar Indonesia menandatangani FCTC.