Analisis Strategi Pemasaran Industri Penyamakan Kulit PT Mandiri Karya Mulya di Kabupaten Garut
View/ Open
Date
2017Author
Rosilawati, Ina
Hubeis, H. Musa
Pandjaitan, Nora H.
Metadata
Show full item recordAbstract
Peranan usaha penyamakan kulit dalam pembangunan cukup besar, baik sebagai penghasil bahan sandang maupun sebagai penghasil devisa Negara. Potensi industri penyamakan kulit sebagai salah satu pendukung munculnya Usaha Kecil Menengah (UKM) pada kerajinan kulit belum digali secara maksimal. Untuk itu, PT Mandiri Karya Mulya telah mendorong manajemen perusahaan meningkatkan kemampuan manajerial yang disertai penerapan strategi pemasaran yang tepat menurut perkembangan situasi persaingan di industri penyamakan kulit.
Tujuan penelitian ini: (1) Mengevaluasi strategi perusahaan; (2) Mengidentifikasi posisi pemasaran perusahaan; (3) Menyusun alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan bagi industri penyamakan kulit.
Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan sekunder yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data melalui (1) studi kepustakaan; (2) pengamatan langsung; (3) membuat daftar pertanyaan (kuesioner) dan wawancara dengan manajemen perusahaan, pemasok dan konsumen PT Mandiri Karya Mulya. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data pendukung dengan metode purposive sampling dengan 10 narasumber.
Evaluasi dan analisis strategi pengembangan usaha penyamakan kulit menggunakan identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha dengan matriks internal factor evaluation (IFE), matriks external factor evaluation (EFE), matriks Internal External (IE) dan matriks strengths, weaknesses, opportunities, and threats (SWOT), sehingga pada tahap terakhir dihasilkan strategi alternatif pemasaran dengan menggunakan quantitative strategic planning matrix (QSPM).
Dari identifikasi faktor strategi, didapatkan lima faktor kunci dari kekuatan dan empat faktor kunci kelemahan internal, sedangkan lingkungan eksternal ada empat faktor kunci peluang dan lima faktor kunci ancaman. Kondisi PT MKM dalam strategi pemasarannya tidak terlepas dari pengaruh internal maupun eksternal perusahaan. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan matriks IFE dan EFE diperoleh skor IFE mencapai nilai indeks akumulatif 2.633. Hal ini berarti bahwa PT MKM sudah mampu menggunakan internalnya untuk mengatasi kelemahan. Dari skor EFE didapat nilai indeks akumulatif 2.601 menunjukkan perusahaan memiliki strategi efektif untuk memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman dari lingkungan eksternalnya. Hasil kombinasi dari kedua nilai dalam matriks IE menunjukkan strategi pemasaran terletak pada kuadran lima, yaitu pertumbuhan dan stabilitas, melalui strategi penetrasi pasar, pengembangan produk dan pasar.
Hasil analisis SWOT merekomendasikan enam alternatif strategi dan berdasarkan urutannya dengan matriks QSPM diperoleh prioritas alternatif yang dilakukan perusahaan adalah: (1) Mengembangkan inovasi baru; (2) Meningkatkan mutu penyimpanan bahan baku; (3) Pengembangan teknologi
vi
finishing; (4) Menetapkan harga kompetitif; (5) Mengembangkan jaringan pemasaran; (6) Meningkatkan hubungan kemitraan.
Berdasarkan kajian di lapangan bahwa strategi yang sudah dilakukan PT MKM untuk menjadi perusahaan penyamakan kulit yang menghasilkan kulit bermutu adalah perusahaan telah melengkapi sarana dan prasarana yang lengkap untuk proses penyamakan kulit. Dengan tata letak mesin telah diatur dan disusun berdasarkan urutan proses produksi, sehingga proses produksi cukup efisien, produktif dan berjalan dengan baik, serta lancar. Posisi pemasaran PT MKM berada pada posisi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Dengan peningkatan kemitraan dan memperluas jaringan pasar, maka PT MKM harus membuat strategi produk dengan menciptakan motif dan warna yang didukung oleh teknologi finishing. Strategi pemasaran yang harus dijalankan perusahaan yaitu menjalankan tiga program yang mencakup proses penyamakan kulit, produksi dan pemasaran.
Collections
- MT - Professional Master [887]