Tipe Komunitas Hutan Lahan Kering di Hutan Lindung Sentajo, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau
Abstract
Hutan Lindung Sentajo merupakan salah satu kawasan hutan dataran
rendah yang masih terjaga keberadaannya. Minimnya informasi dan masih
kurangnya penelitian yang menggambarkan potensi Hutan Lindung Sentajo
menjadi daya tarik untuk dilakukan penelitian di Hutan Lindung Sentajo.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk membagi ekosistem Hutan Lindung
Sentajo menjadi komunitas tumbuhan yang lebih seragam, mengetahui
keanekaragaman jenis, struktur, dan komposisi pada masing-masing komunitas di
Hutan Lindung Sentajo.
Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, diantaranya:
penentuan desain sampling penelitian, pengumpulan data penelitian, dan analisis
data. Sistem sampling menggunakan teknik sistematik sampling dengan awal
random (Systematic Sampling with Random Start). Peletakan atau pemilihan jalur
ukur pertama dilakukan secara acak (random) dan jalur berikutnya diletakkan
secara sistematik. Intensitas sampling yang digunakan yaitu 5% dengan jarak
antar plot 200 m. Metode pengambilan contoh untuk analisis komunitas tumbuhan
adalah metode petak ganda dengan ukuran plot 20 m x 100 m. Pohon-pohon yang
terdapat di dalam plot diidentifikasi oleh masyarakat lokal, sedangkan untuk
pohon yang tidak dikenali dibuat herbarium. Herbarium yang telah dibuat
dicocokkan dengan koleksi herbarium di Laboratorium Herbarium, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hutan, Gunung Batu, Bogor.
Profil tegakan dibuat dengan memproyeksikan tegakan hutan ke dalam
millimeter blok sesuai posisi dan ukuran tegakan dengan skala yang tepat. Sampel
tanah diambil dengan cara komposit dan ring sampel untuk dianalisis sifat fisik
dan kimia. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi tentang interaksi
masyarakat dengan hutan, kondisi sosial ekonomi dan adat istiadat, pemanfaatan
flora dan fauna serta satwa yang masih ada di sekitar Hutan Lindung Sentajo.
Analisis data wawancara dengan cara deskriptif dikombinasikan dengan
pengamatan dan temuan langsung di lapangan. Parameter yang diukur dalam
penelitian ini adalah indeks kesamaan antar komunitas, Indeks Nilai Penting (INP),
indeks keanekaragaman jenis (H), indeks kemerataan jenis (E), indeks dominansi
(ID), permudaan, struktur horizontal dan vertikal, serta homogenitas suatu spesies.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hutan Lindung Sentajo memiliki 424
jenis tumbuhan termasuk dalam 254 genus dan 102 famili. Hasil penelitian
menunjukkan bahwasanya 80% tumbuhan penyusun Hutan Lindung Sentajo
merupakan tumbuhan berkambium (berkayu). Berdasarkan hasil pengamatan citra
satelit Spot 6 dan pengamatan langsung, kawasan Hutan Lindung Sentajo
memiliki empat kelas tutupan lahan, yaitu hutan, belukar tua, kebun karet, dan
kebun sawit. Kawasan yang tutupannya masih rapat (berhutan) dibagi dan
dikelompokkan berdasarkan jenis tanah, elevasi, dan kelerengan. Hasil pembagian
komunitas didapat 6 komunitas. Masing-masing komunitas dianalisis indeks
kesamaannya serta struktur dan komposisinya. Pengelompokan komunitas yang
paling berbeda adalah komunitas 5. Komunitas yang memiliki kemiripan tinggi
diantaranya komunitas 2, 3, 1, dan 4.
Spesies yang dominan pada tingkat pohon adalah pohon Kempas
(Koompassia malaccencis). Hutan Lindung Sentajo memiliki indeks kesamaan
antara 18–64%, indeks keanekaragaman jenis 2.62–4.15, indeks kemerataan 0.59–
0.86, indeks dominansi 0.02–0.08. Semakin besar ukuran diameter pohon semakin
sedikit jumlah individunya dan stratifikasi tajuk memiliki 5 lapisan tajuk.
Permudaan di Hutan Lindung Sentajo tergolong baik dimana jumlah semai >
pancang > pohon dewasa.
Hasil analisis sifat fisik dan kimia tanah pada tiga tempat menunjukkan
hasil yang berbeda. Interaksi masyarakat dengan Hutan Lindung Sentajo berupa
pemanfaatan hasil hutan seperti buah-buahan hutan dan pemanfaatan banir kayu
untuk pembuatan dulang. Hutan Lindung Sentajo dijadikan sebagai sumber kayu
yang dijadikan untuk pembuatan jalur. Jalur merupakan sampan yang berukuran
panjang yang diperlombakan yang dikenal dengan tradisi budaya Pacu Jalur yang
merupakan kebudayaan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi.
Collections
- MT - Forestry [1419]