Induksi Mutasi dengan Colchicine secara In Vitro pada Kentang (Solanum tuberosum L.) Kultivar Granola
Abstract
Pemuliaan tanaman kentang kultivar Granola diperlukan untuk
mengembangkan kultivar yang resisten terhadap cekapan biotik maupun abiotik,
memiliki masa simpan yang baik, dan produktivitas optimal di iklim tropis.
Penggunaan colchicine diharapkan mampu menginduksi keragaman sebagai
sumber genetik untuk pemuliaan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari pengaruh colchicine pada tanaman kentang kultivar Granola secara
in vitro dan diharapkan menghasilkan keragaman genetik pada tanaman kentang
kultivar Granola sebagai bahan genetik untuk seleksi. Penelitian ini dilaksanakan
menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu
konsentrasi colchicine dengan taraf 0,025, 0,050, dan 0,075% dan lama
perendaman dengan durasi 1, 24, dan 48 jam. Hasil penelitian menunjukkan
perlakuan colchicine berpengaruh terhadap semua peubah pengamatan. Perlakuan
konsentrasi 0,050% dengan perendaman 48 jam dan konsentrasi 0,075% dengan
perendaman 24 jam menghasilkan tunas dengan nilai peubah vegetatif lebih
rendah dibandingkan tunas kontrol. Konsentrasi colchicine 0,025% dengan
perendaman 1 jam menghasilkan tunas dengan pertumbuhan yang lebih baik
dibandingkan kontrol untuk peubah tinggi tunas aksilar, jumlah daun, dan panjang
akar. Analisis stomata dan kloroplas menunjukkan kombinasi konsentrasi 0,050%
dengan perendaman 48 jam dan kombinasi konsentrasi 0,075% dengan
perendaman 24 jam menghasilkan tunas dengan ukuran stomata dan jumlah
kloroplas tertinggi. Kerapatan stomata yang paling rendah juga terdapat pada
perlakuan konsentrasi 0,075% dengan lama perendaman 24 jam dan kerapatan
stomata tertinggi diperoleh dari tanaman kontrol. Peningkatan jumlah kloroplas
nyata berkorelasi negatif terhadap peubah tinggi tanaman dan jumlah daun.
Perlakuan colchicine menyebabkan keragaman tunas yang berbeda terhadap
kontrol. Konsentrasi colchicine yang semakin tinggi menyebabkan terbentuknya
keragaman tunas yang semakin jauh terhadap tunas kontrol berdasarkan analisis
gerombol.