Pola Distribusi Hasil Tangkapan Jaring Rampus di Pangkalan Pendaratan Ikan Binuangeun, Kabupaten Lebak, Banten
Abstract
Distribusi ikan merupakan salah satu faktor yang bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan. Pola distribusi ikan yang di Binuangeun yang panjang membuat harga ikan semakin tinggi karena melibatkan banyak pelaku pemasaran. Harga ikan yang tinggi dibebankan ke konsumen sedangkan pendapatan nelayan tidak bertambah. Penelitian ini bertujuan melihat 1) perkembangan pola distribusi ikan, 2) hal-hal yang mempengaruhi pola distribusi serta bagi hasil nelayan, 3) hubungan antar pelaku pemasaran dan 4) biaya operasional pemasaran yang dikeluarkan sehingga bisa menghitung efisiensi pemasarannya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey untuk melihat aktivitas pelaku pemasaran diberbagai tingkat pasar dan kenaikan harga serta keuntungan di masing-masing pelaku pemasaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola distribusi ikan di Binuangeun masih banyak melibatkan pelaku pemasaran seperti bakul kecil, pedagang pengumpul, pedagang pengecer dan pengolah ikan. Nelayan juga dirugikan dengan peminjaman modal kepada langgan yang dapat memperkecil bagi hasil nelayan. Bagi hasil nelayan peminjaman kepada langgan lebih kecil dari bagi hasil nelayan dengan modal sendiri. Tingkat nilai efisiensi pemasaran ikan di Binuangeun yang kurang efisien yaitu ikan bentong (Selar crumenophthalamus), ikan layang (Decapterus russelli), udang jerbung (Penaeus indicus) dan ikan tongkol (Auxis sp). Nilai efisiensi pemasaran yang dikatakan efisien pada ikan layur (Trichiurus sp) dan udang jerbung (Penaeus merguiensis) karena nilai yang didapat kurang 5% dari standar yang ditetapkan.